RADARSEMARANG.COM, KESEHATAN adalah harta yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu untuk tetap sehat orang rela melakukan apa saja, baik medis maupun non medis. Dari yang logis hingga yang bernuansa supernatural.
Untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan diri, merupakan karakter yang harus dibiasakan sejak dini. Sehingga terbentuk paradigma sehat dalam diri yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Program ini bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina sosial (sosial support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing (Depkes RI, 2002).
Sarwoto (1992) menyebutkan kesehatan pribadi adalah segala usaha dan tindakan seorang untuk menjaga, memelihara dan meningkatan derajat kesehatannya sendiri dalam batas-batas kemampuannya, agar mendapatkan kesenangan hidup dan mempunyai tenaga kerja sebaik-baiknya.
Untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan diri dengan cara menanamkan perilaku hidup sehat di sekolah. Dengan menghidupkan penyuluhan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh guru UKS, atau mendatangkan narasumber dari pihak Puskesmas setempat. Dengan demikian pendidik dapat menerapkan perilaku yang baik untuk kesehatan dirinya, dan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan tindakan penyuluhan kesehatan di sekolah, sebagai berikut, pertama, informasi jadwal kegiatan penyuluhan oleh guru kelas. Harapannya, supaya siswa dapat menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru UKS dan tim kesehatan dari Puskesmas setempat. Kedua, penyuluhan kesehatan oleh tim kesehatan Puskesmas.
Penyuluhan ini tentang membangun kesadaran diri siswa untuk menjaga kesehatan diri sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Di antarnya, a) mandi minimal dua kali sehari. Ini salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar. Yaitu, setelah bangun tidur pada pagi hari dan setelah bekerja artinya setelah kegiatan-kegiatan selama sehari, sebaiknya dilakukan pada sore hari. b) Memakai pakaian bersih. Ini untuk melindungi dari sengatan matahari dan dinginnya cuaca serta menjaga penampilan kita di masyarakat. Berpakaian yang bersih dan rapih menunjukan kepribadian dan kebudayaan bangsa yang tinggi dan akan dihormati. Adapun akibat memakai pakaian kotor dapat menyebabkan penyakit kulit (panu). c) Cuci tangan sebelum makan. Ini merupakan kebiasaan yang baik dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan sebelum makan agar terhindar dari kuman yang menyebabkan beragam penyakit. Mencuci tangan yang benar ialah mamakai sabun dan air bersih yang mengalir. Cucilah tangan mulai dari pegelangan tangan sampai ujung jari. d) Sarapan/makan pagi. Tubuh memerlukan energi agar dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun. e) Tidak merokok. Rokok termasuk termasuk narkoba jenis zat adiktif atau menyebabkan ketagihan. Zat tersebut adalah nikotin.
Ketiga, penyuluhan kesehatan oleh guru UKS tentang perilaku hidup sehat dan kebersihan lingkungan sekolah. Antara lain, sikat gigi atau gosok gigi, kebersihan kuku, kebersihkan ruang kelas, dan kebersihan lingkungan sekolah. Keempat, pemantau/dampak pengarahan dan penyuluhan terhadap siswa. Setelah diadakan penyuluhan kesehatan oleh tim kesehatan dari Puskesmas maupun guru UKS, guru kelas melakukan pengawasan dan pemantau tindakan yang dilakukan siswa-siswinya selama seminggu untuk memantau kepatuhan siswa dalam menjaga kesehatan diri. (pg2/ida)
Guru SDN 1 Gilirejo, Desa Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali