RADARSEMARANG.COM, Pelajaran IPA dianggap sulit dan momok bagi siswa. Apalagi di era pandemi seperti saat ini, guru tidak mungkin melakukan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka (PTM) dan diharuskan menggunakan pembelajaran daring (PJJ). Tentunya akan menimbulkan banyak masalah bagi siswa untuk memahami materi yang disampaikan guru.
Mengingat guru harus dapat menyampaikan semua materi pelajaran dan siswa harus dapat memahaminya maka guru harus memiliki strategi tepat agar siswa lebih mudah memahami semua materi yang disampaikan guru. Apalagi di era digital ini siswa terbiasa dengan gadget dan kemudahan. Jarang dari mereka mau berpikir kritis dan menyukai IPA. Hal itu sangat berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa terutama di SMP Negeri 19 Surakarta.
Berkaca dari itu, guru harus mencari solusi agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi melalui YouTube sebagai media pembelajaran.
Dengan YoTube, guru dapat menampilkan video pembelajaran yang interaktif, menarik dan menyenangkan. YouTube adalah website media sharing video online terbesar dan paling populer di dunia internet.
Menurut Wina Sanjaya (2010) audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik. YouTube merupakan media pembelajaran berbasis audio-visual yang digunakan sebagai sarana atau perantara penyampai informasi (materi) dari guru pada siswa yang memfokuskan pada penglihatan dan pendengaran.
Heizer dan Render (2006) menjelaskan proyek dapat didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Menurut Permendikbud (2014:20) pembelajaran berbasis proyek/project based learning adalah metode pembelajaran yang memakai proyek sebagai inti pembelajaran. Noor, et al (2017) mengungkapkan pembelajaran e-learning dalam pembelajaran berbasis proyek secara signifikan efektif dalam pencapaian sikap spritual, sikap sosial, proyek, produk dan ketuntasan belajar peserta didik.
Pemanfaatan YouTube dikolaborasikan dengan tugas proyek merupakan salah satu stategi pembelajaran yang digunakan penulis untuk mempermudahkan siswa memahami materi IPA khususnya materi kemagnetan. Pertama, siswa diperkenalkan dengan sifat-sifat magnet dan berbagai cara membuat magnet melalui YouTube yang sudah dipersiapkan oleh guru. Langkah selanjutnya siswa diminta mengerjakan tugas proyek mandiri dengan mencoba mempraktikkan cara membuat magnet secara sederhana. Yakni menggosok, induksi maupun elektromagnetik menggunakan peralatan di sekitar rumah.
Setelah itu siswa diminta memvideo yang mereka lakukan. Ternyata dari apa yang mereka lihat melalui video pembelajaran YouTube sangat berdampak pada keinginan dan antusias siswa untuk membuat magnet secara sederhana.
Dari hasil kolaborasi media pembelajaran YouTube dengan tugas proyek terjadi peningkatan keberhasilan yang sebelumnya 60 persen (18 siswa) yang tuntas, sedangkan 30 persen (14 siswa) di antaranya nilai berada di bawah KKM. Ada peningkatan yang signifikan karena 90 persen (27 siswa) tuntas pembelajaran dan hanya 10 persen (3 siswa) di bawah KKM.
Penulis simpulkan kolaborasi pembelajaran YouTube dengan tugas proyek ternyata dapat meningkat hasil belajar siswa khususnya materi kemagnetan. Dengan YouTube guru dapat menyampaikan materi dengan mudah. Mampu menciptakan kondisi suasana pembelajaran menjadi interaktif, menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Pada akhirnya mampu menyelesaikan tugas proyek dari guru dengan memuaskan.
Disamping itu siswa memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna secara langsung (nyata) dan dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi secara langsung dari apa yang mereka kerjakan. (pg2/lis)
Guru IPA SMP Negeri 19 Surakarta
