28.6 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Era Digitalisasi Tingkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia

Oleh : Sri Mulyani, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kemajuan ilmu pengetahuan dan pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan semua kegiatan manusia bisa dikendalikan oleh majunya teknologi tersebut. Kemodernan dan kecanggihan teknologi telah masuk ke semua lini kehidupan.

Salah satunya di dunia pendidikan. Apalagi sejak musibah virus korona menyebar seluruh Indonesia, dunia pendidikan dituntut untuk melakukan pembelajaran yang berbeda dari biasanya agar penyebaran virus terputus.

Pembelajaran di masa pandemi ini mengharuskan sistem pendidikan berkolaborasi dengan teknologi.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ridwan Sanjaya yang diunduh dari https://news.unika.ac.id/2017/12/pembelajaran-kolaboratif-era-digital bahwa dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Wenworth (2014) pada beberapa perusahaan, pembelajaran kolaboratif dengan teknologi ternyata dapat meningkatkan fokus antara 73 persen sampai dengan 83 persen karyawan.

Pendapat tersebut oleh penulis diterapkan ketika pembelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar teks negosiasi pada indikator menganalisis unsur teks negosiasi.

Pada kesempatan itu, guru menyampaikan materi melalui zoom meet. Hasil mengerjakan tugas menganalisis unsur teks negosiasi tersebut hanya 27,78 persen atau 10 siswa dari jumlah 36 siswa yang mendapat nilai minimal KKM atau lebih sehingga dapat dikatakan rendah.

Berdasarkan hasil komunikasi via WA, para siswa berpendapat bahwa belajar mandiri mudah mengantuk, kurang semangat, kurang menarik, dan cepat jenuh. Untuk mengatasi hal itu, guru harus menyesuaikan diri dalam mengajar dengan perkembangan zaman. Karena saat ini zaman digitalisasi, guru juga harus mampu mengikuti dan menggunakan teknologi dalam mengajar, seperti pepatah” Guru Yang Berani Mengajar adalah Guru Yang Berani Belajar.”. Dengan menggunakan teknik menganalisis unsur negosiasi dalam tayangan video tentang peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan prosesnegosiasi,hasil belajar siswa kelas X IPS 3 meningkat yaitu 91,67 persen atau 33 siswa dari 36 jumlah siswa mampu menganalisis unsur negosiasi dengan baik dan benar. Berdasarkan pendapat beberapa siswa bahwa pembelajaran dengan tayangan video dapat memunculkan motivasi belajar, lebih menarik, siswa merasakan demokrasi dalam belajar artinya siswa dapat belajar di manapun dan kapanpun. Selanjutnya, siswa mudah memahami apa yang disampaikan dengan melihat tayangan video tersebut, dan dapat diputar ulang.

Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks untuk kondisi pandemi seperti ini kurang menarik siswa. Oleh sebab itu, diperlukan kreativitas guru untuk memotivasi siswa dengan cara kekinian pula. Yaitu adanya perpaduan atau kolaborasi antara materi pembelajaran dengan digitalisasi. (gb1/lis)

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Majenang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya