RADARSEMARANG.COM, KEMAMPUAN berprestasi atau untuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas – tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. dari pengalaman sehari -hari di sekolah diketahui bahwa ada sebagian siswa tidak mampu berprestasi dengan baik. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan para pengolahan dan pengalaman. Bila proses tersebut tidak baik, maka siswa dapat berprestasi kurang atau dapat juga gagal beprestasi.
Menurunnya hasil belajar siswa tersebut diakibatkan beberapa faktor. Baik faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Yaitu faktor malas dan menggampangkan tugas. Ini terjadi pada peserta didik kelas 6 SDN 01 Bukur. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran, guru harus mengetahui tahapan yang harus dijalani peserta didik dalam proses pembelajaran. Tahapan yang terpenting adalah motivasi agar prestasi hasil belajar siswa mendapatkan hasil yang baik.
Pada jenjang SD, menurut penulis menerapkan metode deskriptif kualitatif sangat cocok, sebab metode ini merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian. Pendekatan kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif. Juga menggunakan metode yang sangat berbeda, termasuk dalam hal mengumpulkan informasi, terutama individu, yaitu dengan menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Jenis pendekatan deskriptif kualitatif menggambarkan kondisi apa adanya, tanpa memberi perlakuan atau manipulasi pada variable yang diteliti. Jenis penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian dengan proses memperoleh data bersifat apa adanya. Pendekatan ini lebih menekankan makna pada hasilnya.
Langkah-langkah dalam penerapan deskriptif seperti : Pertama, Mengidentifikasi adanya permasalahanyang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. Kedua, Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. Ketiga, Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Keempat, Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. Kelima, Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keenam, Mendesain penelitian yang hendak digunakan dalam hal ini menentukan sampel, teknik sampling dan lain-lain. Ketujuh, Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistic yang relevan. Kedelapan, Membuat laporan.
Bukti penerapan penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif dapat menghasilkan gambar yang akurat, dapat menjelaskan mekanisme dalam suatu proses atau hubungan, dapat memberikan gambaran yang lengkap dalam bentuk lisan atau angka dan menyajikan informasi dasar tentang suatu laporan. Sehingga guru dalam pembelajaran suatu mata pelajaran dapat terarah, siswa dapat memahami materi sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.
Guru SDN 01 Bukur, Kabupaten Pekalongan