RADARSEMARANG.COM, GURU salah satu unsur keberhasilan dari implementasi kurikulum 2013. Karena itu, harus mempersiapkan diri, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensinya, memahami berbagai konsep dan model pembelajaran agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan harus menyenangkan, pembelajarannya kreatif dan menarik, agar dapat menumbuhkan minat, bakat, dan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan.
Guru yang profesional adalah mengerti cara memberikan pelajaran baik. Mereka dapat menyampaikan materi secara maksimal kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut memang tak mudah. Karena itulah, guru perlu memiliki sifat sabar dan mempelajari model-model pembelajaran. Guru perlu sabar karena ini akan mempengaruhi perkembangan siswa itu sendiri. Di sini penulis selaku guru kelas 5 SDN 03 Gejlig berusaha menerapkan pembelajaran yang asyik, supaya tercipta kelas yang menyenangkan. Apalagi mempelajari mata pelajaran tematik perlu metode yang sesuai dengan materi pembelajarannya. Power point pilihan media yang menjadi pembelajaran konduktor. Media power point merupakan software yang akan membantu dalam menyusun sebuah persentase yang efektif, profesional, dan mudah.
Langkah-langkah membuat media pembelajaran dengan microsoft power point antara lain, pertama, bukalah program microsoft power point di komputer. Kedua, mulailah dengan new file. Ketiga, pilih slide design yang diinginkan. Keempat, inputlah judul utama materi persentasi yang akan disampaikan di slide pertama. Kelima, inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul utamanya). Keenam, selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara beruntut pada slide-slide berikutnya. Keenam, anda dapat membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan menggunakan fasilitas shapes dan clip art yang telah tersedia pada menu insert. Ketujuh, melalui menu insert, anda dapat pula meng-input berbagai macam ilustrasi (chart, picture, sound, movie). Untuk dapat meng-input picture, sound, movie, anda harus lebih dahulu menyiapkan file-nya di dalam komputer yang digunakan. Kedelapan, tampilan template/background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll), dan konsisten. Kesembilan, jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif) seperti Arial, Tahoma, Calibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman, Century, Courier, atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan semacamnya. Jenis huruf hendaknya konsisten. Kesembilan, hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan minimal 18 pt. Kesepuluh, bila menggunakan bullet hendaknya tidak lebih dari 6 bh dalam satu slide. Kesebelas, warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas kontras. Berikan penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindari menggunakan lebih dari tiga macam warna. Keduabelas, gunakan visualisasi (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (kalau bisa divisualisasikan kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi distraktor.
Dari penerapan power point pertama kali di kelas 5, ternyata membawa keuntungan. Yaitu lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang disajikan guru. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik. (ce2.4/ida)
Guru SDN 03 Gejlig, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan