RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).
Penulis menerapkan pembelajaran terpadu di kelas IV, SDN 01 Kutorejo berharap supaya siswanya pada setiap pembelajaran Tematik berhasil dan nilai tuntas diatas nilai KKM, sehingga hasil belajar tercapai dan tahan lama tersimpan di memori otak siswa.
Penulis dalam menyampaikan materi menggunakan pembelajaran terpadu model connected. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Melalui pembelajaran terpadu ini siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi hal-hal yang dipelajarinya. Siswa akan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topic dengan topic lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997; 14).
Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan.
Langkah – langkah perancangan Connected Model antara lain : Pertama, Guru menerapkan konsep , Misal : guru bercerita tentang Indahnya Negeriku. Kedua, Bercerita tanpa alat guru atau bercerita tentang seseorang tokoh yang mempunyai peran di Indonesia. Ketiga, selanjutnya guru meminta anak untuk Memceritakan kembali. Keempat, Guru menjelaskan masing-masing materi persub bab sambil menyuruh anak untuk membaca secara berulang-ulang kemudian memahaminya. Kelima, Kemudian guru menutup mata seorang anak dan memintanya meraba dan menyebutkan apa yang dirasakannya. Keenam, Roleplay. Guru meyuruh siswa untuk memperagakan apa yang ada di teks bacaan. Ketujuh, Setelah membuat tabel perencanaan kegiatan ,susunlah kegiatan tersebut manjadi SKH. Cara penyusunannya ialah dengan mengambil dua atau tiga kegiatan sebagai kegiatan inti untuk satu hari.misalnya, untuk hari pertama kegiatan pembukaan adalah berdoa bersama,menyayikan lagu sesaui tema. Kemudian ,sebagai kegiatan inti ambil kegiatan 1 (saling menghormati ) kegiatan 2 (toleransi). Kedelapan, Penutup dapat masukkan gerak dan lagu sesuai tema dan berdoa, kegiatan 2 (toleransi). Penutup dapat masukkan gerak dan lagu sesuai tema dan berdoa.
Dengan penerapan Connected model ini di SDN 01 Kutorejo maka ada perubahan besar dalam pembelajaran tematik yaitu meningkatnya hasil belajar yang signifikan dan pembelajaran yang sanagat dinantikan oleh peserta didik. (ti1/zal)
Guru SDN 01 Kutorejo, Kabupaten Pekalongan