RADARSEMARANG.COM, Pendidikan di tengah pendemi Covid-19 sungguh menjadi ujian berat bagi semua pemangku kepntingan pendidikan. Untuk tetap memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak didik sehingga menghasilkan output (lulusan) yang mumpuni dan mampu menjawab tantangan global dibutuhkan sebuah gebrakan pendidikan yang luar biasa di tengah pandemi ini.
Bentuk ikhtiar sudah menjadi keharusan bagi pemangku kepentingan pendidikan tak terkecuali pendidik atau guru mampu berinovasi sesuai dengan bidang mengajarnya di satuan tingkat pendidikan masing-masing. Seperti dilakukan penulis dengan mengaplikasikan mata pelajaran prakarya aspek pengolahan untuk peserta didik di SMP Negeri 1 Petarukan. Yakni dengan mengajarkan pembuatan telur asin. Hal ini untuk melatih siswa agar dapat mengolah bahan makanan hasil peternakan baik dan benar, terkait dengan materi pengolahan hasil peternakan dan hasil perikanan kelas IX, sehingga bisa digunakan sebagai tambahan bekal keterampilan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai gambaran untuk bekal berwirausaha.
Peran penting kewirausahaan juga menjadi pembahasan dalam buku karangan Buchari Alma yang mengangkat judul “Kewirausahaan”. Dalam bukunya disebut, semakin majunya suatu negara maka akan semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika salah satunya ditopang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Minat berwirausaha ditandai dengan adanya sikap dan wawasan kewirausahaan pada diri peserta didik. Guru dan sekolah menjadi faktor penting menjadi penggerak mata pelajaran kewirausahaan praktis dan menarik sehingga dapat membangkitkan minat peserta didik berwirausaha. Peserta didik yang berminat dalam berwirausaha akan tertarik pengetahuan atau ilmu yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Semangkin besar minat peserta didik untuk tertarik berwirausaha, maka semakin besar pula usaha keinginan peserta didik untuk mewujudkannya (Buchari Alma, 2007:7).
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Adapun manfaat dari telur asin antara lain mampu mencegah anemia atau kurang darah, membuat mata sehat baik untuk pertumbuhan otak, membuat tulang sehat, menyehatkan kulit. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari). Tehnik yang digunakan untuk Pembuatan telur asin dapat menggunakan direbus atau dipanggang. Dalam pelajaran prakarya aspek pengolahan penulis menggunakan bahan makanan hasil peternakan yang mudah didapatkan yaitu telur. Karena bahan makanan tersebut banyak mengandung zat gizi apabila diolah dengan baik.
Pembelajaran praktek dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan untuk peserta didik. Guru hanya dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Praktik pembuatan telur asin ini akan melatih keterampilan kreatifitas dan ketekunan peserta didik dalam membuat suatu produk makanan. Peserta didik mempraktikkan dengan cara mengirimkan hasil praktik melalui foto yang disertai langkah-langkah ataupun mengirimkan video pembuatan telur asin.
Dengan memahami proses pembuatan produk telur asin dari awal sampai proses menjadi akhir peserta didik mempunyai pengalaman untuk tersendiri untuk membuat suatu produk makanan. Disamping itu peserta didik diharapkan mampu mengembangkannya untuk lebih bisa berpikir lebih kreatif dan berinovatif .Semoga pembelajaran ini dapat digunakan peserta didik sebagai pengetahuan setelah lulus sekolah dan dapat dikembangkan untuk berwirausaha. (pg2/ton)
Guru Prakarya SMP Negeri 1 Petarukan Pemalang