27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Serunya Belajar Ungkapan dengan Metode Demonstrasi

Oleh : Endang Nurhaemi,S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang mengubah lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Proses pembelajaran yang menyenangkan menjadi tuntutan untuk keberhasilan suatu pembelajaran. Menciptakan kegembiraan dalam belajar mampu membuat siswa lebih bersemangat dalam menggali pengetahuan yang diajarkan. Meskipun pada praktiknya tidak selalu lancar sebagaimana dialami penulis dalam mengajar kelas I di SD Negeri 01 Bulaksari Sragi masih terdapat siswa yang berlarian didalam kelas dan cenderung tidak focus. Mengajar kelas I( satu) memang berbeda dibutuhkan kesabaran dan kreatifitas tinggi. Pemandangan itu menjadi kajian penulis untuk menerapkan metode demonstrasi dalam mengajarkan materi ungkapan terimakasih, permintaan maaf dan minta tolong pada kelas I(satu). Metode ini dipercaya menggembirakan dan mampu membuat kesan yang mudah diingat bagi siswa.

Menurut Muhibbin Syah (2013: 22) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan ” ( Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah 2001 : 82 ).

Tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan — keterampilan fisik dan motoric, mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama – sama dan mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.

Materi pembelajaran ungkapan penyampaian terima kasih , permintaan maaf dan minta tolong memuat kompetensi dasar pada ranah pengetahuan merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah. Indikator capaian belajarnya bahwa siswa mampu menunjukkan ungkapan terima kasih lisan atau tulisan dengan tepat serta siswa mampu menunjukkan ungkapan permintaan tolong.

Langkah –langkah penerapan metode demonstrasi pada materi pembelajaran ungkapan kelas I sebagai berikut, Pertama, guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi. Dalam pemberian motivasi hendaknya disesuiakan dengan psikologi siswa apalagi kelas I jelas perlu sekali diselingi game atau mendongeng suatu kisah kesuksesan dan keberhasilan. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai beserta indikator capaian belajarnya. Lalu, guru menyajikan gambaran sekilas materi berkaitan ungkapan terimakasih, minta maaf dan minta tolong . Kemudian, menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan misalnya naskah dialogue dan alat dan bahan peraga untuk menciptakan kenyataan. Selanjutnya, menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai scenario yang telah disiapkan. Setelah itu, seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya. Kemudian, tiap murid mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan. Terakhir guru membuat kesimpulan dan melakukan refleksi untuk mengukur pemahaman siswa.

Penerapan metode demontrasi pada pembelajaran ungkapan ini memiliki beberapa kelebihan seperti yang penulis amati diantaranya perhatian murid dapat dipusatkan, dapat membimbing siswa kearah berpikir yang sama, ekonomis dalam jam pelajaran, siswa lebih mendapatakan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan dan persoalan yang menimbulkan pertanyaan dapat di perjelas pada saat proses demonstrasi. Meskipun begitu , metode ini ada kekurangannya bila guru tidak teliti dan sabar karena demonstrasi materi hanya dipahami sepihak hanya oleh siswa–siswa yang mudah mencerna saja. Maka scenario yang terpola sangat diperlukan. (ti3/zal)

Guru SDN 01 Bulaksari


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya