RADARSEMARANG.COM, Pendidikan merupakan modal dasar untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan bukan hanya didapat dari lembaga formal yang disebut sekolah. Sekolah dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Pendidikan berasal dari sektor formal dan informal. Kemajuan pendidikan tergantung peran pemerintah, keluarga dan masyarakat. Kemajuan pendidikan juga tergantung bagaimana sekolah melaksanakan manajemen sesuai peran dan fungsinya.
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya suatu pembaharuan dalam tingkah laku. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada beberapa faktor yang dibedakan menjadi dua faktor. Faktor tersebut antara lain, faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kedisiplinan, kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, peran orang tua, lingkungan sekolah, masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya (Ahmadi, 2004: 138).
Adanya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai mencari inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan pada 24 Maret 2020 yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing.
Begitu juga di SDN 02 Krompeng Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, sekolah menggunakan sistem daring dan luring. Arti daring menunjukkan keadaan terhubung atau online, sedangkan luring menunjukkan keadaan terputus atau offline.
Pada pembelajaran kelas III SDN 02 Krompeng, Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan, mata pelajaran Matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian guru memilih menggunakan metode cooperative script. Cooperative script adalah metode sederhana yang dapat dipakai mempraktikan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar. Skrip kooperatif metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Metode tersebut dirasa tepat dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian.
Melalui Whatsapp grup wali murid guru akan membagikan materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Dengan berpasangan siswa bergiliran sebagai pembicara dan pendengar begitu pula sebaliknya. Dikarenakan pembelajaran dilakukan secara BDR (belajar dari rumah ) maka peran pasangan siswa akan digantikan oleh orang tua. Jadi yang berpasangan adalah siswa dengan orang tua. Di sinilah peran orang tua sangat diperlukan dalam implementasi metode cooperative script selama BDR. (gb1/lis)
Guru Kelas SDN 02 Krompeng, Kec. Talun, Kabupaten Pekalongan
