RADARSEMARANG.COM, Minat belajar siswa termasuk ke dalam salah satu faktor internal juga memiliki hubungan yang erat terhadap hasil belajar siswa. Kurangnya minat siswa menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Tematik. Hal ini terjadi di kelas 2 SDN Blado 01, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar siswa pada pembelajaran tema hidup bersih dan sehat.
Supaya pembelajaran dapat diterima siswa dengan senang. Maka minat berhubungan erat dengan motivasi seseorang, Sesuatu yang dipelajari dan juga dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, serta juga mode yang sedang tren dan bawaan sejak lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat seseorang tergantung pada kebutuhan fisik, sosial, emosi serta pengalaman.
Menurut Decroly, minat adalah sebuah pernyataan suatu kebetulan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut timbul dari dorongan saja, melainkan anak-anak dapat mendapatkan minat dari sumber lainnya. Ada terdapat 3 (tiga) karakteristik minat, di antaranya yaitu sebagai berikut: minat menimbulkan sikap positif dari suatu objek, minat merupakan sesuatu yang menyenangkan dan juga timbul dari suatu objek dan minat ini mengandung unsur penghargaan, mengakibatkan suatu keinginan, dan juga kegairahan untuk mendapat sesuatu yang diinginkan.
Kemudian penulis menerapkan suatu pendekatan, yaitu pendekatan konstruktivisme. Pendekatan pembelajaran adalah ide atau prinsip cara memandang dalam menentukan kegiatan pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir dan mengonstruksi dalam memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat. Konstruktivisme memiliki fokus tersendiri dalam pembelajaran yakni pada membangun dan penyusunan level pengetahuan dan kreativitas siswa.
Pengetahuan dan kreativitas berguna agar siswa bisa membangun dan mengutarakan gagasan dan diterapkan di dunia nyata. Menurut teori konstruktivime pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari pikiran guru kepada pikiran siswa artinya, siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
Langkah pembelajaran dengan pendekatan konstrutivisme yaitu: Pertama, Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Kedua, Perolehan pengetahuan baru. Pemerolehan pengetahuan perlu dilakukan secara keseluruhan tidak terpisah-pisah. Ketiga, Pemahaman pengetahuan. Peserta didik perlu menyelidiki dan menguji semua hal yang memungkinkan dari pengetahuan baru peserta didik. Keempat, Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh. Peserta didik memerlukan waktu untuk memperluas dan memperhalus struktur pengetahuannya dengan cara memecahkan masalah yang ditemui. Kelima, Melakukan refleksi.
Dengan pendekatan konstruktivisme, siswa aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada. Dalam konteks pembelajaran, siswa mampu membina pengetahuan mereka secara mandiri. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya. Penulis pada setiap pembelajaran telah menerapkan ke peserta didik SDN Blado 01 telah membuahkan hasil, siswa semakin tertarik untuk belajar dan hasil ulangan harian pada materi selalu tuntas. (ce3/ton)
Guru Kelas II SDN Blado 01 Kec. Blado Kab. Batang