28.6 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Pendekatan Realistik Via Classroom Permudah Belajar Jaring – Jaring Kubus

Oleh: Dian Fitri Listyaningrum, S.Pd.SD.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19, mengubah segala tatanan yang sudah mapan, termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring dilakukan dengan di dukung teknologi yang mutakhir. Kini tinggal bagaimana guru mencari cara yang tepat untuk melaksanakan PJJ yang efektif, tidak terkecuali untuk pembelajaran Matematika.

Penulis sebagai guru kelas V di SD Negeri 03 Watukumpul – Pemalang, dalam mengamati siswa di kala pembelajaran matematika, materi “ Jaring- Jaring Kubus ”, ternyata pemahaman siswa masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah pemahaman diantara siswa kurang memahami konsep matematika, metode yang di gunakan bepusat pada guru, sementara siswa cenderung pasif. Untuk mengatasi masalah di atas, penulis sebagai guru kelas V SD Negeri 03 Watukumpul, Pemalang, dalam mengajar jaring-jaring kubus tertarik dengan salah satu alternatif di masa pandemi dengan pendekatan “ Realistik ” Via Classroom dalam daring pembelajaran matematika ini.

Menurut Rusman (2014: 380) menyatakan bahwa “Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.” Menurut Susanto (Fitrah, 2016: 92) Pendekatan Realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real (nyata). Pendekatan Realistik digunakan dalam pembelajaran jaring-jaring kubus, karena pendekatan Realistik menekankan suatu proses dalam menemukan suatu jawaban.

Proses pembelajaran dengan pendekatan Realistik Via Classroom yang dibuat oleh guru dengan langkah sebagai berikut : Pertama, siswa di beri penguatan supaya siap dan fokus untuk belajar, kemudian masing – masing siswa supaya mempersiapkan kertas, pensil, penggaris dan gunting. Kedua, Guru membimbing siswa untuk membuat gambar kotak/persegi pada kertas yang sudah di siapkan siswa sejumlah enam buah yang saling terkait. Ketiga, Gunting gambar yang sudah dibuat, dilipat pada garis tepinya untuk membentuk kubus. Kertas yang sudah dilipat kemudian terbentuk kubus dengan sisi-sisinya tertutup penuh tidak tumpang tindih atau salah satu sisinya tidak berlubang menunjukan gambar tersebut jaring-jaring kubus. Keempat, Guru membimbing siswa untuk mengulangi pekerjaan seperti di atas dengan beberapa pola, sehingga siswa mengetahui bahwa jaring-jaring kubus dapat dibentuk tidak hanya satu pola. Setiap siswa di bimbing untuk dapat membuat tiga jaring-jaring kubus. Setelah pekerjaan anak selesai, berurutan untuk memperlihatkan hasil karyanya kepada teman yang lain, sebagai motivasi positif saling menguatkan.

Ternyata pembelajaran matematika dengan menggunakan Realistik membuat siswa lebih mudah memahami tentang jaring – jaring kubus. Hal tersebut terlihat dari antusias siswa dalam pembelajaran, siswa menjadi lebih bersemangat, aktif dan kreatif dalam belajar lewat Google Classroom. Anak tidak merasa bosan bahkan tidak merasa takut untuk belajar matematika. Hal tersebut berdampak positif pula dalam prestasi, belajar siswa terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat.

Berdasarkan kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Realistik Via Classroom, dapat mempermudah siswa SD Negeri 03 Watukumpul, Pemalang, dalam belajar Jaring-jaring Kubus walau secara virtual. Penerapan pendekatan ini yang berkesinambungan, sangat mendukung siswa untuk melatih kemampuan berfikir secara nyata. (pg3/zal)

Guru SDN 03 Watukumpul, Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya