RADARSEMARANG.COM, Manfaat dari aturan kekarantinaan yang diberlakukan oleh pemerintah dari dampak krisis Covid-19 adalah salah satunya sekolah melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh. sejumlah besar guru yang sebelumnya pemalu teknologi harus belajar dengan sangat cepat bagaimana cara mengajar menggunakan sumber daya online. Melalui penyampaian pelajaran menggunakan ruang kelas virtual atau menyediakan materi belajar mandiri online untuk siswa, merupakan model baru penyampaian pelajaran bagi banyak orang atau peserta didik yang membuat asyik dari pengalaman mengajar tersebut.
Sejak munculnya internet pada tahun 1990-an, guru Bahasa Inggris memiliki apa yang dapat digambarkan sebagai hubungan yang sulit dengan teknologi. Pendidikan guru awal lambat untuk merangkul cara belajar mengajar digital, yang berarti bahwa banyak guru Bahasa Inggris merasa bahwa mereka kurang siap untuk menggunakan teknologi dalam pengajaran mereka (Clark, 2018). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi maka penggunaan media online sudah menjadi kebutuhan wajib dan harus dijalankan, sebagaimana yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonosegoro khususnya selama masa krisis Covid-19.
Mengajar adalah pekerjaan yang kompleks, membutuhkan berbagai keterampilan, seperti pengetahuan mata pelajaran, manajemen kelas, keterampilan motivasi, menyampaikan umpan balik, membedakan pembelajaran, pemecahan masalah, kecerdasan emosional, konseling dan khususnya pembelajaran Bahasa Inggris.
Pertama, keterampilan memahami Media Online, yang harus diasah oleh seorang guru di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentu saja keterampilan memahami media online, terutama aplikasi mengajar online yang akan digunakan saat mengajar online. Dalam hal ini perlu mengetahui dan memahami fitur-fitur pengembangan pembelajaran Bahasa Inggris yang disediakan aplikasi-aplikasi mengajar online yang tersedia agar dapat memilih aplikasi mengajar online mana yang lebih tepat sesuai denga kurikulum dan kebutuhan saat pandemi untuk mengajar para siswa.
Kedua, keterampilan merancang dan menyajikan materi Pembelajaran Secara Kreatif. Di era digital seperti sekarang, dituntut untuk kreatif dalam merancang formula cara mengajar online, hingga memilah materi Bahasa Inggris yang harus didahulukan dengan waktu mengajar online yang terbatas. Selain itu, materi pembelajaran pun sebaiknya disajikan secara kreatif agar para siswa dapat lebih antusias dan tergali rasa penasarannya saat belajar online, dalam mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris yang benar. Hal ini penting diperhatikan mengingat situasi belajar online seringkali membuat siswa merasa jenuh dan tidak fokus saat belajar.
Ketiga, keterampilan Mengelola Kelas Online. Belajar Bahasa Inggris online mengharuskan guru mengelola kelas dalam wujud virtual, yang tentu saja berbeda dengan ruang kelas di sekolah. Dengan keterampilan mengelola kelas, guru diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar online yang efektif. Termasuk pada saat terjadinya gangguan selama belajar online. Guru juga harus mampu menegur siswa yang mengganggu proses pembelajaran online dengan cara yang tepat sasaran, agar siswa yang ditegur tidak meninggalkan kelas online yang diadakan. Teguran halus dapat diberikan dengan cara meminta siswa yang mengganggu proses pembelajaran menjelaskan materi pelajaran yang sedang diajarkan, atau bertanya kepada siswa yang bersangkutan tentang pemahamanan materi pelajaran.
Keempat, keterampilan berkomunikasi, Keterampilan ini bukan hanya bermanfaat pada saat guru menerangkan materi pelajaran saat mengajar Bahasa Inggris online, tapi juga saat ada siswa yang masih belum paham materi pelajaran yang sudah dijelaskan. Keterampilan berkomunikasi yang baik akan membuat para siswa merasa nyaman, sehingga para siswa pun tidak akan merasa sungkan atau segan saat hendak bertanya mengenai materi Bahasa Inggris yang masih belum mereka pahami.
Kelima, keterampilan memotivasi siswa, sikap guru yang ramah, bersahabat, penuh perhatian, dan mampu memberi motivasi siswa dapat mengubah siswa termalas sekalipun. Pada masa belajar online ini, guru dapat dengan lebih luwes berkomunikasi dengan para siswa yang membutuhkan perhatian. Siswa cenderung lebih terbuka pada guru saat berkomunikasi menggunakan aplikasi chat dibandingkan saat berkomunikasi dengan bertatap muka langsung, sambil melatih kemampuan Bahaa Inggris siswa pada saat chat dalam pembelajaran tersebut.
Dalama masa-masa sulit ini diharapkan sumber daya setiap pengajar dapat membantu dengan cara yang kecil untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang memberikan kelas virtual atau membuat sumber daya online, secara maksimal dan menghasilkan nilai manfaat sesuai kebutuhan para siswa. (pg2/zal)
Guru SMAN 1 Wonosegoro, Boyolali