RADARSEMARANG.COM, ANAK adalah bagian terpenting dalam fase kehidupan. Anak mengalami dan mendapatkan perkembangan pendidikan pertama bersumber dari lingkungan keluarga. Sekolah memberikan andil kepada pendidikan anak setelah melalui bimbingan dari lingkungan keluarga.
Supriyono (2015:34) menjelaskan bahwa keluarga memiliki tugas utama untuk pendidikan anak, yaitu sebagai acuan dasar mengenai pendidikan keagamaan, nilai budaya, serta nilai moral sebagai modal dalam bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Orang tua sebagai pendidik utama anak dalam lingkungan keluarga menjadi salah satu proses pendidikan informal kepada anak.
Strategi yang diterapkan setiap keluarga berbeda dalam mendidik anak. Ini disebabkan oleh input yang berbeda sehingga memiliki proses dengan menghasilkan output yang berbeda. Tidak jarang rendahnya pengetahuan dan pemahaman keluarga dalam kedudukan keluarga dan tanggung jawab mengenai pendidikan anak di rumah, menyebabkan output yang dihasilkan rendah pula. Pengetahuan dan pemahaman orang tua yang kurang dikarenakan oleh rendahnya inisiatif orang tua untuk memperdalam pengetahuan guna mendukung pendidikan anak. Orang tua harus menyadari bahwa sesungguhnya keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan dan pendidikan anak. Peningkatan pengetahuan orang tua mengenai cara mendidik anak tersebut sangat perlu dilakukan agar pendidikan kepada anak di lingkungan keluarga berjalan maksimal.
Salah satu cara orang tua mendidik anak adalah dengan melibatkan sekolah untuk memberikan pendidikan kepada anaknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan secara tidak langsung menerima estafet tugas dengan memikul tanggung jawab yang besar dalam proses mencerdaskan generasi bangsa. Guru sebagai bagian dari lembaga pendidikan, tidak kalah penting peranannya dalam mensukseskan pendidikan dan pengajaran kepada anak.
Menurut Purwanto (1997:138), guru adalah orang yang diserahi tanggung jawab sebagai pendidik di lingkungan sekolah. Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab, guru yang profesional seharusnya mampu menyajikan proses pembelajaran yang berkualitas. Ciri pembelajaran berkualitas di antaranya membuat perencanaan pembelajaran yang baik, yaitu dengan memilih dan memilah metode, model maupun media pembelajaran yang sesuai. Pada masa pandemi yang melanda seluruh lini termasuk dunia pendidikan, penggunaan media sangat menentukan kualitas proses pembelajaran.
Latuheru (1988:14) menjabarkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Proses pembelajaran anak usia dini bersifat sederhana dan mudah dipahami. Oleh karena itu, media pembelajaran yang disarankan adalah yang sederhana seperti aplikasi whatsapp. Whatsapp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone, jika dilihat dari fungsinya whatsapp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa dipergunakan di ponsel lama. Tetapi whatsapp lebih canggih, karena menyediakan banyak fitur dalam bekerja.
Penulis sekaligus guru TK Pertiwi Pamutih, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, memanfaatkan aplikasi whatsapp untuk pembelajaran tentang mengenal lingkungan alam yaitu berbagai macam binatang yang hidup di air. Langkah-langkah yang penulis lakukan adalah mengumpulkan berbagai gambar mengenai binatang air dari berbagai sumber. Kemudian meng-upload gambar yang telah diberikan keterangan tentang hewan tersebut ke dalam aplikasi whatsapp. Kemudian semua murid mengamati dari masing-masing tempat tinggalnya. Guru meminta anak-anak mengirimkan komentarnya ke dalam aplikasi sebagai evaluasi. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan materi melalui rekaman suara yang disediakan aplikasi dan ditutup dengan doa bersama. (gb1/ida)
Guru TK Pertiwi Pamutih, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang