RADARSEMARANG.COM, Sebagai kepala sekolah (Kepsek) yang merupakan pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kualitas pendidikan dimana harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kompetensi guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Upaya peningkatan kualitas dan produktivitas dalam bidang apapun, tidak terlepas dari sistem manajemen yang dikembangkan, sehingga faktor kepemimpinan sangat memainkan peranan penting dan menentukan kualitas pendidikan (Harun 2009 : 29).
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin tergantung dari tingkat kematangan atau kedewasaan anggota dan tujuan yang ingin dicapai. Guru dan karyawan sebagai unsur bawahan dalam organisasi sekolah merupakan unsur penting yang terlibat dalam pencapaian tujuan sekolah. Mereka memiliki perbedaan kemampuan, kebutuhan, dan kepribadian sehingga pendekatan yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah selaku pemimpin perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan mereka. Secara umum terdapat tiga gaya kepemimpinan kepala sekolah, yaitu kepemimpinan menurut sifat, gaya kepemimpinan berdasar teori perilaku, dan gaya kepemimpinan menurut teori kontingensi. Kepemimpinan berdasar sifat mengkaji tentang perangai dan kemampuan yang menandai karakteristik kepala sekolah. Kepemimpinan berdasar perilaku memusatkan perhatian pada tindakan yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan pekerjaan manajerial. Pendekatan kontingensial mengkaji kesesuaian antara perilaku kepala sekolah dengan karakteristik situasional, terutama tingkat kedewasaan guru dan karyawan.
Di SDN 2 Bolo Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Kepala Sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang menggunakan pendekatan perilaku yang didasari perilaku kedisiplinan dan kebersamaan. Ciri-ciri perilaku kepemimpinan yang dapat mendorong proses keberlangsungan sekolah yang efektif meliputi memiliki visi, percaya diri, mampu mengkomunikasikan ide, dapat diteladani, mempunyai idealisme, inspirasi, kemampuan mempengaruhi dan mampu menghargai perbedaan untuk dirubah menjadi suatu kekuatan bersama, Kepala Sekolah, guru, staf karyawan mampu membangun kebersamaan dan kedisiplinan untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
Gaya kepemimpinan yang dipakai oleh kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya di SDN 2 Bolo tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan kulitas pembelajaran dan perilaku kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang selalu mengedepankan kedisiplinan para guru, staf, dan siswa telah memberikan dampak positif bagi tercapaiya tujuan sekolah tersebut ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di SDN 2 Bolo, lain dengan guru dan stafnya yang mengikuti arahan dan instruksi dari kepala sekolah juga memberikan aspek positif demi tercapainya tujuan sekolah. Prestasi-prestasi sekolah yang demikian banyaknya, kelulusan yang produktif telah memerikan bukti atas gaya kepala sekolah dalam kepemimpinannya.
Sebagai langkah evaluasi dari gaya kepemimpinan tersebut kepala sekolah harus belajar dari kesalahan pada masa lalu dan berusaha memperbaiki dengan cara yabf bijak. Selain itu, juga memberikan kesempatan pada guru dan karyawannya untuk memberikan kritik dan saran sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan. Guru dan karyawan dituntut untuk selalu belajar akan tugas dan kewajibannya untuk menjngkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik. (gb1/zal)
Kepala SDN 2 Bolo, Boyolali