28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pembelajaran Alquran melalui Jaringan Internet

Oleh : Faiqoh, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Suasana masa pandemi covid 19, mengharuskan setiap pribadi menjaga dan berusaha untuk tidak tertular virus tersebut. Oleh karena itu, tetap berada di rumah adalah salah satu cara yang tepat untuk menghindarinya. Di sisi lain aktifitas harus tetap berjalan seperti bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Salah satu kegiatan belajar dan ibadah yang tidak boleh diabaikan adalah membaca Alquran, guna menerangi rumah seorang muslim. Alquran adalah pedoman hidup untuk kebahagiaan manusia dunia dan akhirat, petunjuk kepada jalan yang lurus, obat bagi penyakit hati manusia, penyubur keimanan dan fungsi-fungsi kebaikan lain yang dibutuhkan oleh manusia untuk kebahagiaan hidup mereka

Sama halnya dalam dunia pendidikan yang secara keseluruhan aktivitas pembelajarannya dilakukan dari rumah melalui online. Hal ini mengharuskan guru dan siswa saling berkomunikasi dalam pembelajaran daring melalui berbagai aplikasi online seperti zoom, whattshap, google classroom dan lain-lain. Misalnya saja dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas IV SD Negeri 01 Sawangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan yang biasanya selalu menggunakan praktek langsung membaca Alquran face to face, kini guru hanya bisa memberikan contoh saja di youtube agar bisa di ikuti dengan tata cara membaca yang benar sesuai tajwid.

Dalam kesempatan ini penulis akan merefleksikan pembelajaran Alquran melalui jaringan internet. Topik yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah membaca dan menghafal QS Al Kafirun, yang merupakan salah satu surat pendek yang harus dikuasai oleh peserta didik. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah membagi materi melalui grup Whatsapp, baik materi berupa ayat-ayat yang akan dibaca, maupun materi berupa video murottal QS Al Kafirun

Pembelajaran dilanjutkan dengan meminta siswa membaca dan menghafal ayat tersebut, selanjutya nanti menunjukkan hafalannya kepada guru. Untuk melakukan hal ini, guru berinisiatif melakukannya melalui video call secara langsung, Video call dilaksanakan dengan cara guru menghubungi 3 siswa dan melaksanakan video call pada sesi pertama. Dalam video call tersebut siswa bergantian menunjukkan hafalannya secara live, selanjutnya guru memberi pembenaran dan mengevaluasi serta memberi apresiasi atas penampilan siswa. Demikian seterusnya hingga sesi terakhir, sampai seluruh siswa telah menampilkan hafalannya. Dalam hal ini ada 10 sesi, karena jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini sejumlah 29 siswa.

Seusai melakukan video call, guru mengadakan refleksi pembelajaran, dan menugaskan siswa untuk menyalin QS Al Kafirun, menulis khat yang indah, dan hasil karyanya diserahkan ke guru berupa foto hasil karyanya, dan diunggah di grup whatsapp.

Selama pembelajaran terdapat kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihannya adalah siswa belajar dengan antusias, materi hafalan dapat dipahami dengan lebih baik dengan tampilan video. Siswa tidak merasa bosan karena materi tidak perlu dibaca dari buku ataupun teks lain. Siswa merasakan suasana baru dengan adanya video konferensi melalui whatsapp. (pg2/ton)

Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Negeri 01 Sawangan, Kec. Doro, Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya