RADARSEMARANG.COM, DENGAN adanya covid 19, pembelajaran tatap muka tidak di perbolehkan sejak tanggal 11 maret 2020, pemerintahmenetapkan aturan belajar dari rumah (work from home), bagi anak–anak maupun guru, termasuk guru yang bekerja di satuan PAUD. Sebagian satuan PAUD pembelajaran tetap melaksanakan dengan daring walaupun banyak kendala. Berdasarkan berbagai kendala yang di alami guru dan orang tua, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Memfasilitasi belajar dari rumah telah menyusun bahan ajar salah satunya bermain sains. Melalu bahan ajar ini diharapkan guru dan orang tua memiliki Pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran bersama anak di rumah.
Sains dalam bahasa Latin diartikan “mengetahui” Secara umum sains diartikan sebagai peningkatan pengetahuan dan pemahaman lingkungan yang didasarkan pada pengumpulan atau observasi terhadap data–data atau penelitian. Pengenalan sains pada anak usia dini dengan cara eksperimen yang menyenangkan .mengembangkan ketrampilan dasar sehingga anak dapat belajar dan melakukan kegiatan yang menakjuban serta menyenangkan. Bermain sains mengembangkan aspek perkembangan, potensi, yang di miliki anak. Sains merupakan pendekatan dalam pembelajaranyang mencakup proses menemukan (inquiry), mencari fakta. (Direktorat PAUD, Unicef (2017)
Tujuan Bermain Sains Pada Anak Usia Dini yaitu mengenalkan, dan memupuk cinta kepada alam sekitar menyadari keagungan Tuhan yang mahaesa, menumbuhkan minat Anak untuk mengenal dan mempelajari benda serta kejadian di lingkungan sekitar, mengembangkan aspek yang terkait dengan ketrampilan sains dasar seperti mengamati, mencari tahu, melakukan, menemukan, menyampaikan temuannya, mengembangkan rasa ingin tahu, menggunakan teknologi sederhana yang dapat memecahkan masalah.
Ruang Lingkup sains yaitu Sains fisik, Sains Mahluk hidup, sains bumi dan lingkungan. Sains Fisik, dalam sains fisik anak diajak untuk mengenal wujud fisik dari benda, contohnya membuat susu, bola menggelinding, es mencair. Sains Mahluk hidup dalam hal tersebut anak mengekplorasi tentang mahluk hidup seperti hewan, manusia, tanaman. Anak akan belajar tentang ciri–ciri siklus hidup dan tempat hidup makhluk hidup, contoh perubahan dari kacang hijau menjadi tauge. Sains Bumi dan Lingkungan dalam hal tersebut anak belajar tentang sebab akibat, anak diajak untuk mengenal alam sekitar, misalnya mengenal benda angkasa, proses terjadinya hujan. (Lind, Karen K 2005).
Tips Bermain Sains pada anak usia dini yaitu menjelaskan dalam keseharian, contohnya saat anak bermain diluar rumah guru menjelaskan tentang terjadinya hujan. Doronglah anak untuk menggunakan indra mereka untuk mengamati benda–benda dan kejadian di sekitar kita. Belajar Sains dari Buku atau majalah yang menarik. Anak diajak untuk bereksperimen, apabila anak bermain finger painting anak mengenal warna yang lebih beragam. Macam–macam kegiatan bermain sains di rumah yaitu bermain dengan buah, bermain mengenal rasa, bermain menanam dalam pot, bermain merawat tanaman dll. (Direktorat PAUD KEMENDIKBUD 2020).
Banyak sekali permainan sains yang dikenal oleh anak dengan mudah yang ada dilingkungan sekitar kita dengan keadaan kita hidup dipedesaan akan lebih mudah untuk mencari alat peraga sains. Dengan kondisi kemampuan awal yang sama pada akhir kegiatan diperoleh perbedaan kemampuan belajar siswa juga. Anak yang belajar sains tanpa media akan lebih lambat dibandingkan dengan anak yang belajar menggunakan sains dengan media akan cepat pinter. Berdasarkan hasil uraian mengenai Bermain sains Dengan Anak-anak TK Pertiwi Jatiroyom dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bermain sains dengan media/alat peraga yang didapatkan langsung dari lingkungan anak dibandingkan dengan bermain sains tanpa media. (pg2/zal)
Guru TK Pertiwi Jatiroyom