RADARSEMARANG.COM, PELAJARAN IPA yang menerapkan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan gejala alam yang diperoleh dengan cara observasi dan eksperimen serta mengutamakan rasa ingin tahu dan berpikir kritis. Sehingga siswa memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terkumpul menjadi satu dan dapat diaplikasikan ke dalam masalah tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang di alami siswa itu sendiri.
Hal ini diperkuat oleh pendapat dari Aly (2009) bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoretis. Teorinya didasarkan atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Winaputra (dalam Samatowa 2010) menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis.
Dalam pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya menyampaikan pengetahuan saja. Akan tetapi harus mampu menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat.
Pembelajaran IPA di kelas IV SDN Karanggondang memiliki kompetensi yang masih rendah. Indikatornya antara lain kurangnya semangat siswa mengikuti pelajaran, rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran IPA belum mencapai hasil sesuai yang diharapkan karena muatan materi IPA sulit dipahami.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPA pada materi siklus hidup hewan, penulis menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Menurut Agus Suprijono (2009:110 ) model pembelajaran Picture and Picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, dan menyenangkan.
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran, guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu maupun carta dalam ukuran besar.
Prinsip dasar model pembelajaran ini adalah setiap anggota kelompok (siswa): bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, mempunyai tujuan yang sama, membagi tugas dan tanggung jawab yang sama, akan dikenai evaluasi, berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersamaselama proses belajarnya, serta akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Menurut Suprijono (dalam Huda 2014:236-238) langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture adalah guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, presentasi materi, menyediakan gambar-gambar sesuai materi (siklus hidup hewan), siswa secara bergiliran mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada, penjajakan (guru menanyakan alasan siswa dalam menentukan urutan gambar), guru menanamkan konsep dan mengembangkan materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan menyampaikan kesimpulan. Di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dilakukan dan dicapai. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajan Picture and Picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran, guru harus menyiapkan gambar yang akan ditampilkan. (pg2/ida)
Guru SDN Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan