RADARSEMARANG.COM, PELAKSANAAN tahun ajaran baru 2020/2021 masih pada masa Pandemi Covid – 19.Tentunya bagi daerah yang masih terdampak belum dapat melakukan pembelajaran secara langsung tatap muka, dengan demikian sistem pembelajarang dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Untuk menghadapi kondisi seperti ini maka semua orang harus mampu dan mau melakukan perubahan, yakni dengan merubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru. Perubahan tersebut termasuk dalam mata pelajaran PJOK atau Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Singkatnya dengan kondisi seperti ini kita harus mau dengan keadaanya yang ada.
Untuk melakukan adaptasi itu maka perlu strategi yang pas agar bisa memperlancar kegiatan pembelajaran. Yaitu keterlibatan orang tua, ketika proses belajar dirumah orang tua siswa memiliki peran sebagai pendamping. Sebab guru tidak bisa mengawasi secara maksimal maka disini peran orang tua sangatlah besar. Begitu juga pemanfaatan teknologi juga menjadi salah satu strategi yang pas. Dimana dalam melakukan pembelajaran daring pasti semua orang tidak lepas dari pemanfaatan teknologi, dan jaringan internet karena pembelajaran jarak jauh membutuhkan berbagai media komunikasi sebagai media penyampai pembelajaran. Seperti yang terjadi pada peserta didik SDN 03 Wringinagung Minim pembelajaran daring apalagi pelajaran PJOK, dengan alasan sinyal tidak terjangkau.
Dengan melihat keadaan seperti ini, penulis harus bertindak cepat, agar siswa tidak kehilangan gairah belajar dan tetap terus belajar walaupun di rumah. Masih sering dijumpai kurangnya pemanfaatan teknologi dalam penyampaian pembelajaran, sehingga guru hanya sering menggunakan media aplikasi WhatsApp saja, sebagai media penyampai materi terhadap siswa. Maka dari itu masih sering terjadinya pengulangan-pengulangan cara pembelajaran yaitu share materi, meringkas dan dilanjut penugasan. Untuk menyikapi beberapa pengulangan itu penulis memberikan contoh penyampaian pembelajaran daring pada mata pelajaran PJOK dengan model daring bervariasi yaitu: pada Minggu pertama pemberian materi kepada siswa, materi pada contoh kali ini penulis menggunakan media video sebagai penyampai materi kepada siswa, penulis mengambil video dari youtube atau membuat video pembelajaran sederhana sendiri karena guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menghadapi situasi seperti ini. Di minggu kedua ialah pemberian kuiz menggunakan aplikasi software Mentimeter, kuis berisi sepuluh soal untuk kelas 1 sampai 3 dan 1 hingga 10 soal untuk kelas 4 sampai 6 SD.
Sebelum masuk minggu ketiga guru meminta siswa untuk bersiap bahawa akan diadakan tatap muka secara daring melalui aplikasi WA atau zoom, tujuanya agar mereka sudah bisa bersiap siap kuota dan tidak bepergian saat dimulainya kelas. Kemudian ketika melakukan meeting melalui Zoom guru menyampai kan materi kurang leboh selama 20 – 30 menit dan sekaligus penyampaian kisi kisi untuk ulangan diminggu ke empat. Dan pada minggu ke empat, akan dilakukan ulangan dan siswa akan menerima soal ulangan dari grup kelas, disini penulis menggunakan Microsoft Word untuk mengetik soal ulangan. Nantinya pembagian soal bisa berupa gambar atau file word,selanjutnya meminta siswa untuk menulis jawabannya dibuku tulis. Kemudian besoknya siswa mengumpulkan jawaban ulangan ke sekolah.
Sejauh ini dengan dilakukanya pembelajaran bervariasi, proses kegiatan belajar mengajar secara daring bisa berjalan dengan lancar. Meskipun terdapat beberapa kendala, tetapi hanya sebagian kecil yaitu diantaranya kendala tidak bisa memasukan email, tidak bisa join ke Zoom. Maka jika hal itu terjadi penulis yang sekaligus menjadi guru SDN 03 Wringinagung membantu menjelaskan caranya. Seorang guru perlu berkorban banyak hal agar muridnya tetap mendapatkan materi dengan baik saat sekolah daring. (ce3/zal)
Guru SDN 03 Wringinagung, Kabupaten Pekalongan
