RADARSEMARANG.COM, UNTUK mengantisipasi penularan Covid-19 dan mengikuti aturan pemerintah agar peserta didik tetap aktif belajar di rumah saja. Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi yang diterapkan oleh guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Adapun pembelajaran daring yang saya terapkan di SD Negeri 01 Harjosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan media komunikasi, teknologi, dan informasi serta penerapan.
Salah satu model pembelajaran yang relevan pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini yaitu model pembelajaran Flipped Classroom atau dikenal dengan “metode kelas terbalik”. Flipped Classroom merupakan salah satu model pembelajaran Blended Learning yang memadukan kegiatan belajar sinkron dan asinkron. Kegiatan sinkron adalah kegiatan belajar tatap muka atau online secara bersama-sama anatara guru dan siswa. Sedangkan kegiatan asinkron adalah pembelajaran tidak langsung, peserta didik belajar secara mandiri. Flipped Classroom terdiri dari tiga tahapan yaitu Pre Class, In Class dan Out of Class.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom menuntut peserta didik untuk mempelajari materi di rumah terlebih dahulu dengan cara menonton video yang dikirimkan guru melalui Whatsapp Group sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan keesokan harinya. Hal ini juga bertujuan untuk memudahkan pengorganisasian peserta didik pengiriman materi dan sumber belajar serta memudahkan siswa berdiskusi mengenai materi yang sulit dipahami.
Berikut ini pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Flipped Classroom materi energi altenatif dan penggunaanya di kelas IV SD Negeri 01 Harjosari. Tahap pertama pembelajaran Flipped Classroom adalah tahapan Preclass, dalam tahapan ini siswa melakukan pembelajaran asinkron yaitu mempelajari materi energi alternatif dan penggunaannya melalui bahan ajar berupa e-modul dan video pembelajaran yang diberikan guru sebelum pembelajaran daring dilakukan. Siswa diminta mengamati masalah kontektual pada LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang telah dibagikan secara asinkron dan mengajukan pertanyaan masalah kontekstual tersebut dikaitkan dengan materi energi alternatif dan penggunaannya.
Tahap kedua adalah In Class, dalam tahapan ini dilakukan kegiatan sinkron dimana peserta didik dan guru online di waktu yang sama untuk memberikan penguatan dari pembelajaran asinkron. peserta didik melakukan diskusi kelompok melalui forum diskusi dan dibimbing oleh guru dalam pengerjaan LKPD, forum diskusi menggunakan Whatsapp Group.
Tahapan ketiga adalah Out of Class merupakan tahapan untuk mengukur dan mengevaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Di akhir pembelajaran guru memberikan tes evaluasi yang dikerjakan siswa secara asinkron. Selanjutnya guru menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa.
Model pembelajaran Flipped Classroom dapat digunakan sebagai alternatif bagi sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Dengan model pembelajaran seperti ini tentu akan cocok dengan instruksi pemerintah untuk memberlakukan tatanan hidup baru di tengah pandemi Covid-19. Dimana pada sisi lain, waktu dan jam belajar siswa dibatasi sehingga penerapan belajar kelas terbalik/flipped classroom dapat menjadi solusi pembelajaran yang maksimal dan memiliki kebermaknaan. (ce4/zal)
Guru SDN 01 Harjosari, Kabupaten Pekalongan