RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA memliki salah satu bab tentang geometri. Bangun datar merupakan bagian dari geometri yang dipelajari di sekolah dasar. Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang tidak memiliki ruang tetapi hanya sebuah bidang. Pengenalan materi bangun datar pada siswa SD hanya ditekankan pada pengenalan bentuk bangun, serta analisis ciri bangun tersebut melalui pengamatan (Heruman, 2008: 87). Dalam penelitian ini, materi bangun datar yang diteliti adalah tentang unsur-unsur bangun datar sederhana yaitu mengelompokkan bangun datar, mengenal sisi-sisi bangun datar dan mengenal sudut-sudut bangun datar.
Permasalahan inti dalam pembelajaran matematika selama ini adalah bagaimana agar pembelajaran dan penyajian konsep matematika berkesan dan menyenangkan bagi peserta didik, namun tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil Penilaian Harian yang diperoleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Adapun nilai rata rata kelas yang diperoleh adalah 54,75. Sedangkan KKM yang ditentukan guru adalah 68. Maka dalam hal ini perlu adanya media yang bisa membantu para siswa dalam memahami materi Bangun Datar.
Media benda konkret merupakan salah satu media pembelajaran yang tepat dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran matematika akan lebih mudah dipahami jika berhubungan langsung dengan dunia nyata, berada di dekat peserta didik dan relevan dengan kehidupan masyarakat. Untuk pembelajaran materi bangun datar pada siswa kelas I, dengan menggunakan media benda konkret merupakan sarana yang tepat, siswa diajak belajar langsung ke hal-hal yang nyata dan mudah untuk dipahami. Media benda konkret yang digunakan untuk mata pelajaran materi bangun datar pada siswa kelas I SDN O1 Pait kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan ini menggunakan benda benda nyata yang mempunyai bentuk beragam sesuai dengan materi Bangun Datar. Adapun langkah langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pertama, guru memberikan apersepsi dengan menanyakan bentuk bentuk benda yang ada di ruang kelas dan lingkungan sekitar, contoh pertanyaan yang bisa digunakan semisal :”Lihatlah papan tulis, buku dan lemari itu! – Bagaimana bentuk nya“. Kedua, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bangun datar sambil menunjukkan beberapa gambar bangun datar. Ketiga, guru menjelaskan materi mana-mana bangun datar dilanjutkan dengan tanya jawab tentang nama bangun datar yang ditunjukan oleh guru. Keempat, Siswa menggambar 6 bangun datar dan mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya dan menuliskan nama bangun datar yang telah dikelompokan. Kelima, Guru memberikan soal-soal evaluasi secara individu dan pengayaan berupa tugas rumah (PR), dan disela sela kegiatan Teman sejawat diminta untuk mengamati dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditunjukkan oleh hasil belajar siswa. Ada tiga aspek yang dapat terukur pada hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif biasanya diukur dengan menggunakan tes hasil belajar baik kuis, ujian tengah semester, ulangan harian, atau tes akhir. Berdasarkan hasil rata rata nilai yang didapat pada Penilaian Harian KD.3.7 tentang Bangun Datar, dapat disimpulkan bahwa media benda kongkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 1 di SDN 0I Pait kecamatan Siwalan,Kab.Pekalongan, khususnya pada materi bangun datar. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar siswa yang mencapai persentase ketuntasan 89%, dengan rata-rata nilai kelas 83,25 dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang hanya mampu mencapai ketuntasan sebesar 40 % dari 13 siswa. (gb1/zal)
Guru SDN 0I Pait, Kabupaten Pekalongan