RADARSEMARANG.COM, Setahun sudah pandemi Covid-19 di Indonesia. Seluruh proses belajar mengajar harus dilakukan dari jarak jauh karena belajar di ruang kelas tidak memungkinkan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa tantangan baru. Mulai dari ketersediaan alat, konektivitas internet, sampai yang terpenting, mempersiapkan materi belajar yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Demikian juga pembelajaran Bimbingan TIK di SMP Negeri 3 Kedu, Kabupaten Temanggung juga harus dilaksanakan secara jarak jauh.
Menurut Hamalik (2010:38) belajar bukan tujuan tetapi proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut Dogmen dalam Aristorahadi (2008:23) ciri-ciri pembelajaran jarak jauh, adanya organisasi yang mengatur cara belajar mandiri, materi pembelajaran disampaikan melalui media, dan tidak ada kontak langsung antara pengajar dengan pembelajar.
Untuk menjamin kelancaran proses pembelajaran, memudahkan pendidik dan peserta didik mengakses layanan pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) meluncurkan akun pembelajaran. Akun pembelajaran memuat nama akun (ID pengguna) dan akses masuk akun (sandi). Akun elektronik tersebut dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. Tujuannya mendukung kegiatan belajar dari rumah di masa pandemi. Akun pembelajaran dibuat dalam bentuk akun Google dengan domain @belajar.id.
Akun pembelajaran dibuat dalam bentuk akun Google karena pertama, akun pembelajaran otomatis mendapatkan akses ke layanan pendukung pembelajaran dalam Google Workspace for Education yang siap pakai dan telah banyak digunakan publik.
Kedua, pembuatan dan penggunaan akun pembelajaran bebas biaya. Ketiga, penggunaan layanan pendukung pembelajaran dalam Google Workspace for Education bebas biaya. Keempat, sistem Google mampu mengelola puluhan juta akun sekaligus dengan keamanan tingkat tinggi. Kelima, akun yang sama dapat digunakan untuk mengakses layanan lain milik Kemendikbud, serta berbagai layanan pembelajaran lainnya di luar ekosistem Google. (www.belajar.id).
Menurut Azhar Arsyad (2015:3) media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Hamalik (2015:19) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Google Workspace for Education adalah produk dari Google berupa seperangkat alat produktivitas dan kolaborasi dengan sistem google cloud untuk sekolah dan lembaga pendidikan. Termasuk staf, guru dan juga peserta didik untuk memudahkan sistem belajar mengajar yang lebih baik.
Layanan Google Workspace for Education di antaranya Google Classroom, G Mail, Google Drive, Google Calender, Google Office (Docs, Spreadsheet, Slide), Hangout, Google Site, Google Vault. Kelebihan Google Workspace for Education adalah kolaborasi data, mobile friendly dan gratis.
Guru Bimbingan TIK SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten Temanggung memanfaatkan akun belajar.id dan Google Workspace for Education sebagai media dalam pembelajaran. Peserta didik kelas VIII pada semeseter 2 ini menjadi lebih mudah mempelajari materi pengolah data (Google Docs), pengolah angka (Google Sheets), dan pengolah presentasi (Google Slides) serta penggunaan Classroom sebagai LMS (Learning Management System). Semua sudah tersedia secara lengkap dalam Google Workspace for Education. Hal tersebut memudahkan peserta didik mengerjakan dan mengirim tugas yang diberikan guru. Sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. (pm1/lis)
Guru BTIK SMP Negeri 3 Kedu, Kabupaten Temanggung