31.2 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Pembelajaran Teks Prosedur Berbasis Modul

Oleh : Sugiyanti, S.Pd., M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEMERINTAH memutuskan untuk menghindari kerumunan, membatasi interaksi sosial, dan mengurangi mobilitas demi terputusnya penyebaran Covid – 19. Kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 1 Jetis Kabupaten Bantul dilakukan secara daring. Kondisi ini memunculkan banyak kendala, peralatan dan teknis seperti komputer, HP, paket data internet. Selain itu HP yang kurang mendukung karena memori kecil atau spesifikasi rendah serta kendala jaringan yang tidak stabil.

Di masa pembelajaran jarak-jauh seperti sekarang ini pembelajaran pada materi teks prosedur mata pelajaran Bahasa Indonesia kurang efektif. Peserta didik bosan dan jenuh, sehingga pembelajaran kurang maksimal. Untuk mengatasi permasalahan harus dipersiapkan agar kendala-kendala tersebut dapat diminimalisir.

Disinilah timbul inisiatif untuk bisa menyelesaikan beberapa kendala yang dihadapi selama pembelajaran daring dengan strategi yang tepat, efesien dan dapat dilaksanakan dengan mudah. Pembelajaran daring berbasis modul, adalah solusi tepat karena dapat mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa maupun guru serta dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk meningkatkan motivasi atau gairah belajar, mengembangkan kamampuan dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan belajar serta target materi selalu terpenuhi.

Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik (Andi Prastowo, 2012: 106). Modul dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan, tidak harus menunggu instruksi guru, dan bertatap muka. Modul dapat meminimalisir kendala yang bersifat teknis, terhindar dari tekanan waktu dan bisa lebih leluasa dalam penggalian sumber belajar di sekitar dengan memanfaatkan lingkungan.
Cara kerja pelaksanaan pembelajaran berbasis modul saat PJJ adalah sebagai berikut: Pertama, guru mempersiapkan modul pembelajaran teks prosedur dalam bentuk e-modul (bisa PDF, MS-Word atau Power Point). Modul tersebut di upload di media Online, sesuai kesepakatan antara guru dan siswa (whatsapp, jbclass.jogja belajar, Google Class room, dan lain-lain)

Kedua, membuat Group Whatsapp bidang studi Bahasa Indonesia.
Ketiga, format modul pembelajaran terdiri dari pokok bahasan, uraian materi singkat, penugasan mandiri maupun kelompok, uji kompetensi, dan kunci jawaban.
Keempat, Siswa mendownload e-modul, dan mempelajarinya sampai semua ketugasan diselesaikan berdasarkan bahasan materi.

Kelima, sistem pengerjaannya, siswa diberikan keleluasaan untuk menyelesaikan ketugasant. Target waktu tidak boleh melampaui batas, akan tetapi mengerjakan lebih cepat akan mendapatkan skor nilai berbeda dengan yang normal.

Keenam, guru selalu mengontrol ketugasan yang dibebankan siswa dengan tetap menjalin komunikasi agar segala kesulitan bahasan materi bisa teratasi.
Ketujuh, rekap nilai diberikan secara transparasi, sehingga jika siswa belum puas bisa melakukan perbaikan nilai.

Sedangkan kelebihan modul terhadap beban belajar ini meliputi :
Pertama, siswa mampu membelajarkan diri sendiri untuk mengembangkan secara optimal.
Kedua, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh.
Ketiga, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media online, siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru.
Keempat, tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus dan bersumber pada perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui.
Kelima, modul memiliki daya informasi yang cukup kuat.

Keenam, modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.
Pembelajaran menggunakan modul pada teks prosedur di saat pandemi Covid -19 sangat banyak manfaatnya. Siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, semakin efektif dan efisien, sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil. (pg1/zal)

Guru SMAN 1 Jetis, Kabupaten Bantul


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya