RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN yang dilakukan secara daring dari rumah, membutuhkan adanya inovasi dari guru untuk meningkatkan motivasi peserta didik. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan (PPKn) dengan kompetensi dasar (KD) 3.2 “menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari” diperoleh hasil 28 persen dari jumlah siswa 25. Dengan hasil tersebut, sangat jelas bahwa pembelajaran PPKn kurang diminati oleh siswa karena dianggap sangat membosankan.
PPKn merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) wajib dari SD sampai Perguruan Tinggi (PT). PPKn harus memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa. Misi dari pendidikan kewarganegaraan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejatinya, pendidikan kewarganegaraan adalah studi tentang kehidupan sehari-hari, mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, warganegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Pembelajaran yang menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik dengan tanpa ada perasaan tertekan (Mulyasa 206:194). Dengan kata lain, pembelajaran yang menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dan siswa, sehingga tidak ada beban bagi siswa dalam proses belajar. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar menurut Slameto (2010:64), adalah faktor sekolah berupa alat pelajaran yang meliputi media.
Menurut Daryanto (2016:5), ada enam fungsi pokok dari media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, yaitu, 1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Dan 6) proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dai bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan. Media audio visual merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar. Video pembelajaran PPKn ini dikirimkan guru lewat grup whatshap sehingga semua peserta didik melihat tayangan video tersebut.
Setelah melihat penayangan video pembelajaran PPKn dan diadakan evaluasi memperoleh hasil 88 persen dari jumlah siswa 25. Dari situ jelas terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta didik. (ti2/ida)
Guru SDN 08 Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang