RADARSEMARANG.COM, SETIAP agama memposisikan dirinya sebagai tatanan nilai yang mulia dan menjiwai apapun yang terdapat di dunia ini, termasuk di dalamnya pendidikan. Salah satu tujuan dari pendidikan nasional adalah meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan agama perlu diberikan pada semua jenjang dan jenis sekolah dan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasar (SD) sampai dengan tingkat tinggi.
Dalam kenyataan Pendidikan Agama Islam di sekolah masih banyak hal yang belum memenuhi harapan. Seperti yang terjadi pada peserta didik SD Negeri Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada masa pandemi Covid-19 ini. Siswa banyak yang tidak mengumpulkan tugas. Mereka beralasan tidak mempunyai handphone ataupun kuota.
Pada hakikatnya, guru dan orang tua dalam pendidikan mempunyai tujuan yang sama yaitu mengasuh, mendidik, membimbing, membina, serta memimpin anak menjadi orang dewasa. Dengan begitu, anak sebagai generasi bangsa ini dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Dalam aspek pembelajaran PAI, orang tua siswa perlu mengontrol tentang perilaku, ibadah, serta motivasi belajar siswa di rumah. Hal ini juga menjadi tanggung jawab guru dalam mendidik siswanya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru terkait program bimbingan dan mengetahui lingkungan belajar siswa secara langsung di masa pandemi Covid-19
adalah dengan melaksanakan kegiatan kunjungan rumah atau disebut juga dengan home visit. Pembelajaran dan penerapan nilai-nilai agama tak sekadar ditransfer secara daring, tapi disampaikan langsung secara tatap muka.
Sedangkan metode home visit adalah salah satu teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain (WS. Winkel, 1995). Alasan penulis menggunakan metode home visit karena untuk membangun antara lembaga keluarga, sekolah, dan masyarakat, supaya bisa mengenal lingkungan hidup siswa sehari-hari, mengumpulkan data yang berharga tentang latar belakang kehidupan anak dan keluarganya dan lain sebagainya.
Tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan home visit antara lain, pertama, persiapan. Menentukan tujuan, menentukan waktu pelaksanaan, mengirim surat pemberitahuan kepada orang tua yang diketahui oleh kepala sekolah, mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Kedua, pelaksanaan. Perkenalan, dimaksud untuk menciptakan hubungan baik sehingga orang tua akan bersikap terbuka. Mengadakan observasi seperlunya, mengadakan wawancara. Ketiga, penutup. Mengakhiri home visit dan mohon diri. Keempat, pembuatan laporan.
Dengan penerapan metode home visit di SDN Jeruksari, maka peserta diri dapat terpantau dengan baik, guru mendapatkan secara langsung data dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Terjadi hubungan timbal balik atau kerjasama yang sehat antara pembimbing dan orang tua. Pembelajaran di masa pandemi dapat teratasi, KBM tetap berjalan dengan baik. (ce3/ida)
Guru PAIBP SDN Jeruksari, KecamatanTirto, Kabupaten Pekalongan