RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini dapat memberi andil bagi peningkatan mutu sumber daya manusia. Pada fase emas ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses pembelajaran menggunakan satu model, pembelajaran dengan satu model saja kurang menarik siswa. Hal ini dirasakan pada peserta didik kelas III SDN 02 Jetakkidul Wonopringgo. Sewaktu diajar siswa banyak yang menangis, mondar-mandir tidak bisa tenang. Berdampak terjadinya kekacauan pada saat pembelajaran. Pada materi perubahan cuaca hasil belajar siswa 40% rendah.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis mengubah metode pembelajaran, yang berawal hanya metode ceramah saja kini menerapkan model pembelajaran talking balon adalah pembelajaran yang mana dalam aktivitasnya menggunakan media balon. Pada implementasinya balon akan berputar dengan iringan lagu yang dinyanyikan oleh siswa secara bersama-sama hingga berhenti, kemudian siswa yang mendapatkan balon saat lagu berhenti harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Langkah-langkah metode Balon Pelangi antara lain : Pertama, Pengajar atau guru membuat grup belajar yang terdapat 4 hingga 6 anggota. Kedua, Guru menyediakan balon pelangi yang memiliki ukuran diameter 30cm. Ketiga, Pengajar akan mengutarakan materi utama dan selanjutnya akan memberi waktu jeda kepada grup belajar untuk persiapan, seperti meneliti dan mendalami materi yang telah disampaikan. Keempat, Siswa akan membahas berbagai persoalan yang ada pada materi utama. Kelima, Sesudah grup belajar mendalami dan meneliti setiap detail yang ada pada materi. Guru akan memberi tanda untuk menyetop segala aktivitas pendalaman materi tersebut. Keenam, Pada sesi ini guru akan memakai balon pelangin yang nantinya diberikan ke salah satu anggota grup belajar. Selanjutnya guru & siswa menyanyikan lagu dan balon bisa digilir secara bergantian kepada anggota grup. Dan yang paling terakhir memegang balon saat lagu berhenti akan menjawab pertanyaan dari guru. Setelah sesi sebelumnya selesai guru akan membuat kesimpulan. Ketujuh, Pengajar selanjutnya melaksanakan evaluasi dan refleksi dari apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran. Kedelapan, Selanjutnya penutup disampaikan oleh guru.
Dalam penerapannya siswa bisa mempelajari dua pelajaran sekaligus yakni menyanyikan lagu dan mata pelajaran. Bisa membuat kondisi ruang kelas ceria dan bersemangat. Dengan kondisi tersebut siswa lebih bisa mencerna materi dengan baik dan rasa bosan terhadap suatu materi pelajaran dapat teratasi. (ce3/zal)
Guru SDN 02 Jetakkidul, Kabupaten Pekalongan