RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan. Salah satu perubahan paling kentara adalah kebijakan melaksanakan pembelajaran dari rumah. Sebagai implementasi kebijakan Kemendikbud, pembelajaran Bahasa Jawa pada kelas XII SMAN 1 Karanganyar Demak juga dilaksanakan secara online dengan media Instagram.
Media pembelajaran sejatinya sangatlah berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Seluruh kegiatan manusia juga bersinggungan dengan platform digital, tak terkecuali dunia pendidikan. Sejalan dengan hal itu, Manrique (dalam Yaumi, 2017:207) mengemukakan bahwa sumber-sumber belajar secara digital dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pembelajaran hibrida (pemaduan pembelajaran online dan tradisional).
Banyak orang berkata bahwa wong jawa ilang jawane karena globalisasi. Namun kata-kata itu harus kita balik. Seharusnya dengan adanya globalisasi menjadi lebih mudah dalam mengenalkan kebudayaan lokal, utamanya bahasa jawa sebagai identitas wong jawa.
Di era sekarang, rata-rata siswa telah memakai gawai pintar dan sebagai pendidik kita harus piawai memanfaatkan peluang tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu aplikasi dalam gawai pintar yang dapat digunakan dalam pembelajaran ialah Instagram.
Instagram merupakan jejaring media sosial yang paling banyak digandrungi anak-anak muda. Instagram memiliki fasilitas fitur untuk dibagikan yakni gambar dan video. Fasilitas tersebut yang bisa dimanfaatkan menjadi feed design yang menarik sebagai media pembelajaran. Melalui gambar dan video, siswa akan tertarik belajar Bahasa Jawa. Aditiya (dalam Lindani, 2016:10) mengungkapkan bahwa guru dapat menggunakan fasilitas yang tersedia dari instagram untuk menyampaikan tugas yang dikerjakan di rumah dan pembagian informasi seputar materi pelajaran dalam visualisasi gambar yang menarik.
Sistem kerja instagram seperti kebanyakan aplikasi media sosial lain, yakni berkirim pesan (chat) mengunggah konten, dan saling berkomentar. Jika diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jawa, pengelola akun (pendidik) dapat membagikan unggahan berupa konten/materi baik melalui instastory, postpicture (unggahan gambar) maupun direct mesagge (pesan) kepada setiap pengikutnya (peserta didik). Kemudian, followers (peserta didik) secara otomatis akan menerima informasi melalui unggahan tersebut dan diminta untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan tanggapan. Dengan komunikasi seperti itu, maka yang terjadi tidaklah satu arah tetapi bisa terjadi komunikasi dua arah. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan pendidik begitu pula sebaliknya, serta peserta didik dapat berkomunikasi sesama peserta didik melalui kolom komentar yang telah tersedia. Instagram telah menyediakan beberapa fitur yang dapat digunakan sebagai sarana belajar. Beberapa fitur diantaranya fitur siaran langsung (dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan pembelajaran secara lisan), fitur kuis (dapat digunakan untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik), fitur direct message (digunakan sebagai sarana berkirim pesan privasi antara peserta didik dengan pendidik) dan fitur unggahan gambar (digunakan sebagai sarana untuk membagikan materi pelajaran dan diskusi melalui kolom komentar). Dalam pembelajaran bahasa jawa, materi tentang tembang, aksara jawa dan lainnya sangat menarik untuk disampaikan ke peserta didik melalui fitur-fitur di instagram.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik. Instagram dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan sumber belajar bahasa Jawa yang menarik sehingga siswa dapat mengembangkan beragam keterampilan berbahasanya dan dapat memicu keaktifan belajar peserta didik. (kb4/zal)
Guru SMAN 1 Karanganyar Demak