RADARSEMARNG.ID, Maret 2020 Indonesia resmi masuk dalam situasi pandemi Covid-19. Praktis segala sendi-sendi kehidupan terguncang. Dunia pendidikan pun tak luput terkena dampaknya. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan dengan cara tatap muka di dalam kelas kemudian perlahan dialihkan menjadi pembelajaran bersifat daring (online) dengan memanfaatkan teknologi internet. Sebagai salah satu wujud upaya dari pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Lalu muncul istilah BDR. BDR merupakan singkatan dari Belajar dari Rumah. Sebuah sistem belajar yang dicanangkan oleh pemerintah dimana peserta didik dan guru terlibat dalam sebuah proses belajar mengajar jarak jauh. BDR menuntut kerjasama yang baik antara pihak sekolah, guru dan orang tua siswa/wali murid. Pembelajaran juga diarahkan kepada pembelajaran yang lebih kreatif dan menantang. Agar siswa dan guru terhidar dari kejenuhan.
Sejatinya BDR tidaklah boleh membuat guru dan siswa kehilangan kreativitasnya. Maka dalam hal ini penulis sekaligus guru kelas VI SDN 02 Pakembaran Kabupaten Pemalang berinisiatif memanfaatkan media Whatsapp grup sebagai alternatif pelayanan interaktif antara peserta didik dengan guru. Tentu dibantu oleh pihak terkait khususnya orang tua/wali murid.
Dalam masa BDR siswa tetap dilatih untuk menjadi pribadi yang kreatif, cerdas, bertanggung jawab dan dapat menghasilkan karya sekaligus mengapresiasi hasil karyanya tersebut. Sejalan dengan hal itu penulis memberikan materi pembelajaran pada muatan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya Kompetensi Dasar 4.1 tentang membuat reklame. Secara umum reklame dapat diartikan sebagai upaya seseorang atau organisasi tertentu untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa, ide, program, pengumuman, dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan persuasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya.
Penulis memfokuskan pembelajaran pada membuat reklame visual yaitu poster. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat poster relatif cukup mudah di dapat yaitu pensil, pensil warna/krayon/pastel dan kertas gambar ukuran A4. Penulis mencontohkan membuat poster tentang himbauan memakai masker sebagai salah satu upaya menghindari virus corona yang penulis videokan dan kemudian dibagikan ke Whatsapp grup. Dengan melihat contoh video yang penulis bagikan, siswa dibantu bimbingan orangtua membuat dan mempraktekkan tema poster yang sama tetapi tentu dengan kreativitasnya masing-masing. Langkah-langkah serta hasil karya peserta didik didokumentasikan lewat video ponsel dan dikirim kepada guru lewat Whatsapp grup untuk ditindaklanjuti. Guru menindaklanjuti dengan mengadakan penilaian dan evaluasi terhadap karya tersebut serta menganalisa ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Belajar di dalam masa pandemi seperti sekarang ini memang membutuhkan ketekunan, kreativitas, kesabaran serta kerja sama yang baik antara guru, siswa dan orang tua. Agar pelayanan dibidang pendidikan tetap dapat berjalan walau dengan segala keterbatasannya. Tetapi itu semua tidak boleh melunturkan semangat guru, siswa dan berbagai pihak di dunia pendidikan untuk tetap berkarya dan terus berkarya. Orang tua dan guru harus selalu aktif berkomunikasi agar perkembangan belajar peserta didik tetap dapat terpantau dan terhindar dari segala dampak negatif yang mungkin terjadi. Sehingga pada muaranya akan terbentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif dan berakhlak mulia. (pg2/ton)
Guru SDN 02 Pakembaran, Kec. Warungpring, Kab. Pemalang