RADARSEMARNG.ID, Think Pair Share merupakan model pembelajaran kooperatif yang diawali dengan berpikir secara individual, berpasangan dan berbagi dengan pasangannya. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor peserta didik dan guru. Guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dan peserta didik aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar mereka memuaskan.
Pentingnya menguasai IPA ternyata tidak membuat peserta didik mempelajari IPA dengan aktif, inovatif, kreatif, dan senang. Mereka merasa banyak mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu materi pelajaran IPA, baik yang sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di meja belajar. Kondisi seperti ini tidak jauh berbeda dengan peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 2 Patean Kendal. Oleh karena itu guru menggunakan model Think Pair Share agar peserta didik setiap peserta didik dapat berbagi pengalamannya dengan temannya.
Rusman (2014:203) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi dan bekerja sama dengan anggota lainnya. Menurut Anita Lie (2010), model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan beberapa keunggulan yaitu (1) memberi peserta didik kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, (2) optimalisasi partisipasi peserta didik karena dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu peserta didik yang maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, (3) Think Pair Share memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap peserta didik untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.
Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif Think Pair Share sebagai berikut : Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang akan dicapai, peserta didik diminta untuk berpikir (think) tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru. Peserta didik diminta untuk berpasangan (pair) dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan berbagi (share) hasil pemikirannya. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan peserta didik.
Dengan pembelajaran menggunakan model Think Pair Share peserta didik merasa senang dapat berbagi dengan temannya. Sebelum menggunakan model Think Pair Share peserta didik kurang aktif, berpikir kurang kritis dan setelah menggunakan model ini menjadi lebih aktif, mampu berpikir kritis dan senang.
Penerapan model ini membuat peserta didik VIII B SMP Negeri 2 Patean yang berjumlah 30 hasil belajarnya meningkat dari nilai ulangan tertinggi 85 meningkat menjadi 100 dan ketuntasan belajar dari (46%) tuntas meningkat menjadi 26 peserta didik (86%) tuntas. Model pembelajaran ini juga efektif untuk meningkatkan perubahan perilaku peserta didik artinya dari yang belum aktif dengan sharing menjadi aktif dan mampu bekerja sama dengan peserta didik lain, peserta didik yang kurang bertanggung jawab berubah menjadi lebih bertanggung jawab. (pg2/ton)
Guru IPA SMP Negeri 2 Patean Kendal