32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Asyiknya Belajar Melukis Ragam Hias dengan Teknik Ecoprint

Oleh : Anita Permana Sari, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 telah telah berdampak dalam dunia pendidikan. Anak anak sejak akhir Maret 2020 diminta belajar dari rumah. Beberapa masalah yang sering muncul di antaranya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) berupa penugasan membuat siswa jenuh dan malas belajar. Penyampaian materi dari guru yang tidak lengkap membingungkan orangtua dalam membimbing putra-putrinya di rumah. Sumber belajar yang terbatas membuat siswa sulit memahami pelajaran.

Maka, guru dituntut beradaptasi, menyesuaikan diri dengan materi, serta lebih kreatif untuk mendapat atensi dari anak-anak dan kepercayaan orang tua.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar akan memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang kekayaan dan keragaman alam sekitar. Mereka bisa langsung bereksplorasi, berinteraksi, bahkan berkreasi dengan memanfaatkan sumber belajar di sekitarnya. Contohnya pada pelajaran Seni Budaya, Kompetensi Dasar 4.3 Membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan buatan di kelas VII SMP N 1 Kajen. Tujuan belajar yang ingin dicapai yaitu siswa mampu membuat karya dengan berbagai motif ragam hias pada bahan tekstil dengan memanfaatkan daun, bunga dan berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar dengan teknik ecoprint. Motif hias atau ornamen merupakan penerapan hiasan pada suatu produk. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias (Sunaryo Aryo 2011:3).

Ecoprint adalah teknik memberi warna dan corak (motif) pada kain, kulit atau bahan lainnya menggunakan bahan alami. Yakni beragam jenis daun, bunga, kayu, atau bagian tanaman lainnya yang memiliki warna dan corak yang khas (https://ensiklo.com/2020/01/12/ecoprint-teknik-motif-kain).

Ada dua teknik membuat eco print yaitu dengan teknik pounding (dipukul) dan teknik mengukus. Pada materi ini siswa mempraktikkan teknik pounding. Langkah pertama guru memberikan materi tentang penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Menjelaskan alat dan bahan yang harus dipersiapkan seperti daun, bunga, tangkai, tanaman liar ataupun rumput yang ada di sekitar kita, tawas, air, baskom, kain (tote bag, kaus, masker, sapu tangan yang berwarna putih/polos), plastik, palu.

Langkah-langkah pembuatan ecoprint dari menyiapkan alat dan bahan, kain dibentangkan bagian dalam didasari plastik dan di antara plastik dan kain kita tata daun-daun, ranting, bunga, ataupun rumput-rumput hijau sedemikian rupa sehingga membentuk ragam hias flora yang indah.

Bagian atas kain diberi plastik, setelah itu pukul daun, bunga, ranting menggunakan palu sesuai pola yang sudah dibuat sampai terbentuk polanya di kain yang hasilnya nanti akan muncul pada kain bagian atas sesuai warna dari daun dan bunga tersebut.

Selanjunya diamkan selama tiga sampai tujuh hari supaya mendapatkan hasil yang terbaik. Langkah terakhir melakukan fiksasi yaitu merendam kain pada air yang dicampur tawas dalam baskom selama satu jam. Supaya lebih jelas, siswa dibantu menggunakan video. Setelah itu, siswa diberi tugas membuat ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik ecoprint.

Langkah kedua guru memulai diskusi menggunakan pertanyaan terbuka melalui WA grup untuk menggali potensi siswa tentang permasalahan ataupun kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses pembuatan.

Langkah ketiga, siswa membuat laporan pembuatan ecoprint yang menjelaskan alat bahan yang digunakan lengkap dengan langkah pembuatan dan tujuannya. Siswa juga mengirimkan foto dan video hasil ecoprint beserta laporannya.

Langkah terakhir adalah refleksi. Mereka menyampaikan hal yang menyenangkan dan kendala yang dihadapi saat proses pembuatan ecoprint. Siswa jadi tahu manfaat potensi lokal berbagai daun dari tumbuhan yang ada di lingkungan untuk pewarnaan alami pada pembuatan batik ecoprint. Nilai karakter yang ditanamkan siswa dapat menghargai karya orang lain, mencintai lingkungan sekitar. Guru juga memberikan penguatan manfaat produk ecoprint dan rangkaian kegiatan ekonomi dari proses pembuatan ecoprint hingga sampai di tangan konsumen. Sebagai tindak lanjut mereka diberi tugas merancang ecoprint untuk benda yang bisa dipakai. (pg1/lis)

Guru Seni Budaya SMPN 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya