27.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Serunya Belajar Kisah Nabi dengan Metode Role Playing

Oleh : Rikanah, S.Ag.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sebagai pendidik sudah seharusnya memilih metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didiknya. Supaya materi yang disampaikan dapat dipahami dan bermanfaat,sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efisien. Model pembelajaran memiliki banyak ragam, dan guru harus memilih model pembelajaran yang akan diterapkan yang disesuaikan dengan jenis materi,karakteristik peserta didik,serta kondisi tempat pembelajaran.

Pelaksanaan belajar mengajar yang efektif meniscayakan strategi pembelajaran yang efektif pula, pepatah arab mengatakan bahwa cara itu lebih penting ketimbang tujuan (At-thariqatu ahammu min al-madah). Dalam penyampaian suatu materi guru bisa menggunakan berbagai metode pembelajaran. Dalam materi sejarah nabi guru dapat menggunakan metode role playing.dengan metode ini dapat memahami skenario yang akan diperankan oleh peserta didik sesuai dengan karakter tokoh dan misi yang akan di sampaikan. Secara tidak langsung peserta didik akan memahami materi sejarah nabi yang termaktub dalam dalam skenario yang dimainkan.

Adapun definisi dan pengertian metode pembelajaran role playing menurut beberapa sumber sebagai berikut : 1) Menurut wahab (2009), bermain peran adalah berakting sesuai dengan peran yang telah di tentukan terlebuh dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu.bermain peran dapat menciptakan situasi belajar yang berdasarkan pada pengalaman dan menekankan dimensi tempat dan waktu sebagai bagian dari materi pelajaran. 2) Menurut Mulyono (2012), role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,peristiwa aktual, atau kejadian kejadian yang muncul pada masa mendatang.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan metode role playing adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat perilaku pura-pura (berakting) dari siswa sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Siswa menirukan situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku,ungkapan,gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial antarmanusia.

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan guru,ketika menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran berdasarkan pemaparan (Wicaksono dkk. 2016) sebagai berikut : 1) Guru atau pengajar harus membuat sebuah skenario yang akan dipertunjukan di dalam kelas. 2) Pengajar akan meminta siswa untuk membuat grup untuk implementasi bermain peran. 3) Pengajar akan mengutarakan dengan gamblang tentang kompetensi yang harus diraih pada aktivitas pembelajaran bermain peran ini. 4) Selanjutnya guru akan menunjuk siswa untuk memperagakan sebuah peran sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. 5) Siswa yang berada di dalam grup belajar diminta untuk mengamati kinerja siswa yang sedang mempertunjukkan peran. 6) Berikutnya grup belajar diminta untuk membuat dan mempresentasikan kesimpulan yang berlandaskan skenario yang telah dimainkan oleh grup belajar lain. 7) Pada tahap akhir, pengajar akan membuat kesimpulan dari aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengutarakan kesimpulan yang mudah dan bisa dipahami siswa dengan baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menngunakan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan motivasi belajar anak, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sejarah/kisah nabi,dapat memupuk rasa percaya diri, serta memupuk rasa kerjasama baik dalam satu kelompok ataupun dengan kelompok lain. Semoga uraian tentang penggunaan metode role playing ini bermanfaat. (ti2/ton)

Guru SDN 01 Tegalsuruh Sragi, Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya