RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan mulai Maret 2020, mengacu surat edaran (SE) Kemendikbud 4/ 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring pada satuan pendidikan dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media yang mendukung secara konsepsi memiliki tujuan yang baik.
Berpedoman panduan pelaksanaan PJJ Kemendikbud Program Guru Belajar terdapat enam prinsip PJJ, antara lain keselamatan dan kesehatan lahir batin seluruh warga satuan pendidikan, memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, berfokus pada pendidikan kecakapan hidup, pembelajaran bersifat inklusif, pemberian tugas bervariasi sesuai daerah satuan pendidikan serta minat siswa, hasil belajar diberikan umpan balik dan melakukan pola komunikasi interaktif. Seorang pendidik juga harus menerapkan strategi memanusiakan hubungan. Pada awal pembelajaran, untuk mendapatkan informasi mengenai profil peserta didik, assesmen diagnosis awal baik diagnosis non kognitif maupun kognitif harus diterapkan. Maka pelaksanaan pembelajaran lebih bermakna tanpa mengesampingkan ketercapaian kompetensi dasar pada kurikulum yang berlaku.
Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan kompetensi dasar (KD) yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi secara terintegrasi. Dengan materi yang kompleks ini, membuat ketercapaian kompetensi dasar tidak mudah untuk terlampaui tanpa adanya interaksi aktif antara pendidik dan peserta didik. Dengan berbagai keterbatasan guru maupun kondisi siswa, alternatif yang termurah dan termudah dalam PJJ di SMP N 1 Comal adalah menggunakan whatsapp (WA).
Dengan WA, pelaksanaan tatap muka virtual melalui video conference (vicon) sekarang ini menjadi salah satu pilihan PJJ. Namun di tengah maraknya pembelajaran dengan vicon ini, muncul kekhawatiran bahwa peserta didik hanya membuka room vicon, namun tidak stand by mengikuti vicon. Artinya proses pembelajaran yang dilakukan tidak diikuti dengan baik oleh peserta didik. Untuk mengantisipasi hal ini, pendidik dapat mengontrol kehadiran peserta didik di room kelasnya melalui pelaksanaan Kuis Interaktif Berkala (KIB).
PJJ KIB pendidik menyiapkan materi video pembelajaran juga dan beberapa kuis singkat yang fokus pada pendidikan kecakapan hidup. Kuis disampaikan secara berkala, bukan di akhir pembelajaran seperti pemberian kuis pada umunya. Dan di akhir pembelajaran dilakukan refleksi dan skor kuis. Dengan demikian, peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran karena mereka langsung mendapatkan skor nilai dan berlomba-lomba mendapatkan skor yang lebih baik. Mereka tidak meninggalkan PJJ karena terikat oleh KIB. Dengan demikian, PJJ akan lebih dinamis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Suryadi (2007:92) dalam https://media.neliti.com/media/publications yang menyatakan bahwa kuis dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan peserta didik tentang materi pelajaran, kuis juga dapat merangsang siswa untuk belajar. (ti2/ida)
Guru IPS SMPN 1 Comal, Kabupaten Pemalang
