25 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Peran Guru BK dalam Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

Oleh : Puji Sulistyowati, S.E, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang siswa menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan siswa menyongsong masa depan, karena siswa akan lebih mudah dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan termasuk untuk berhasil secara akademis.

Pendidikan tidak hanya sebatas pada akademis saja, tetapi juga pendidikan non akademis. Dalam hal ini, pendidikan karakter diharapkan sebagai poros utama kecerdasan seorang anak. Di mana pendidikan karakter diharapkan sebagai acuan kehidupan sosial anak di masa sekarang, dan masa mendatang. Dalam pembentukan karakter, semua kembali kepada orang tua, karena orang tua adalah yang menjadi guru bagi anak-anaknya.

Karakter sebuah bangsa adalah identitas dan kekuatan dari bangsa itu sendiri untuk meraih cita-cita bangsa yang ingin di capai. Sebuah karakter tidak begitu saja terbentuk, akan tetapi dibutuhkan usaha dan pengorbanan dari berbagai elemen bangsa. Karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan lingkungan sekitar.

Proses pembentukan karakter baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara individu tersebut memandang diri, dan lingkungannya dan akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Dunia pendidikan sebagai salah satu yang berperan penting dalam proses pembentukan karakter, walaupun sekarang kita sedang mengalami pandemi Covid-19 seperti ini, dan pembelajaran untuk sementara menggunakan daring atau pembelajaran jarak jauh, pendidikan karakter harus tetap berjalan.

Pembelajaran melalui daring di masa pandemi juga pendidikan karakter pada diri siswa saat ini mengharuskan guru, siswa, dan orang tua berperan aktif dalam pembentukan karakter. Guru BK sebagai salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan juga harus ambil bagian dalam pendidikan karakter. Walaupun pembelajaran masa pandemi dilaksanakan secara daring, akan tetapi pendidikan karakter tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan media elektronik yang ada saat ini dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan karakter positif, kegiatan keagamaan yang di lakukan setiap hari, kegiatan olahraga, atau membantu orang tua dan lain-lain. Cara ini bisa jadi kurang berdampak besar, akan tetapi merupakan sebuah usaha pantang menyerah mengingat keterbatasan untuk tatap muka dengan siswa.

Di harapkan para siswa mempunyai aktivitas pembelajaran saat di rumah. Seperti mengerjakan tugas dari guru dan juga melakukan kegiatan positif lainnya. Selama belajar di rumah banyak keahlian yang bisa dipraktikkan siswa. Praktik oleh para siswa selama belajar di rumah merupakan sebagian dari pendidikan karakter. Sehingga proses pembelajaran jarak jauh atau daring di rumah pun perlu juga adanya pendidikan keahlian (life skill=kecakapan hidup) bagi siswa untuk membantu sebagai pembentukan karakter mulia.

Dengan pendidikan karakter, output pendidikan diharapkan memiliki akhlak, moral, sikap, atau kepribadian yang baik, yang tidak kalah penting adalah pendidikan karakter dapat membangun potensi-potensi karakter positif yang dimiliki siswa SMP Negeri 18 Surakarta. Siswa tidak hanya sopan, beriman, dan memiliki karakter normatif, tetapi juga memiliki karakter yang dapat bersaing secara global di era milenial seperti mandiri, percaya diri, tangguh dan lain sebagainya. (pg1/aro)

Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 18 Surakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya