RADARSEMARANG.COM, Salah satu latar belakang pengajaran Matematika di SD dalam Kurikulum 2013 (2013:93), yaitu matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika oleh sebagian besar siswa dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran Matematika. Kondisi tersebut juga terjadi dalam kegiatan pembelajaran Matematika di SDN 02 Pelutan Kabupaten Pemalang, sebagian besar siswa kelas I kurang tertarik terhadap mata pelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika.
Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran Matematika selalu ada. Para siswa sering mengalami hambatan dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, yang salah satunya adalah faktor siswa itu sendiri. Selama ini, motivasi dan minat belajar Matematika siswa masih rendah. Melihat gejala itu, sebagai guru harus dapat menciptakan suasana yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, minat siswa pada pelajaran Matematika harus ditanamkan sedini mungkin, yaitu mulai dari kelas-kelas rendah di tingkat SD. Salah satunya yaitu dengan memperkenalkan kepada siswa permainan dalam kegiatan-kegiatan belajar (Learning by Playing).
Permainan “Ku Ku Ku” merupakan singkatan dari Kutebak, Kukejar, Kudapat. Permainan ini menggunakan 3 kartu yang berbeda, kartu pertama berisi lambang bilangan, kartu yang kedua adalah kartu nama bilangan dan kartu ketiga adalah kartu benda yang menunjukkan banyak benda. Permainan ini digunakan untuk mengenalkan siswa dengan lambing atau notasi bilangan, cara penulisan lambang bilangan, cara penulisan bilangan ke dalam tulisan biasa, serta banyaknya benda untuk menunjukkan suatu bilangan.
Tahapan permainan “Ku Ku Ku” adalah sebagai berikut: Pertama, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuannya. Kedua, setiap wakil kelompok secara bergantian berkompetisi untuk menjadi pemenangnya. Ketiga, Guru menampilkan kartu banyak benda menggunakan power point. Keempat, wakil kelompok harus menemutunjukkan kartu lambang bilangan dan kartu nama bilangan sesuai gambar. Kelima, kartu ditempelkan pada papan styrofoam yang disediakan untuk masing-masing kelompok. Terakhir, kelompok yang terbanyak mengumpulkan poin akan menjadi pemenangnya.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditunjukkan oleh hasil belajar siswa. Ada tiga aspek yang dapat terukur pada hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif biasanya diukur dengan menggunakan tes hasil belajar baik kuis, ujian tengah semester, ulangan harian, atau tes akhir. Berdasarkan hasil rata-rata nilai yang didapat pada Penilaian Harian KD.3.1 tentang bilangan cacah, dapat disimpulkan bahwa metode permainan Ku Ku Ku dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 1 di SDN 02 Pelutan Kabupaten Pemalang, khususnya pada materi bilangan cacah.
Selain hasil belajar siswa yang meningkat, aktivitas siswa juga menunjukkan perubahan yang sangat signifikan. Siswa yang semula tidak antusias dengan pelajaran matematika, melalui metode permainan Ku Ku Ku dapat mengubah siswa menjadi siswa yang aktif, tidak takut belajar matematika, senang mengikuti pelajaran dan selalu menunjukkan sikap berani dalam menjawab serta motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan setiap soal matematika dengan benar. (pg1/ton)
Guru SDN 02 Pelutan Kabupaten Pemalang