RADARSEMARANG.COM,PEMBELAJARAN bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia (Depdiknas:2006). Kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berkomunikasi secara lisan yang perlu ditingkatkan oleh peserta didik. Menurut Tarigan (2008:16) berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Salah satu materi mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia kelas IX semester ganjil adalah pidato. Berpidato adalah kegiatan berbicara di depan banyak orang untuk menyampaikan pemikiran, pendapat, ajakan, atau memberikan suatu gambaran suatu hal. Sebagian siswa kelas IX SMPN 1 Doro merasa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berpidato di depan kelas, mereka menganggap pembelajaran berpidato itu sulit dan membosankan.
Mereka kurang serius berpidato ketika teman-teman kelasnya sebagai pendengar, tidak memperhatikan apa yang dia sampaikan. Hal itu menyebabkan kurangnya motivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam berpidato. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar lebih serius berpidato yaitu dengan penilaian teman sejawat. Penilaian teman sejawat mempunyai pengaruh yang sangat positif terhadap proses pembelajaran berpidato. Siswa yang berpidato di depan kelas akan berusaha tampil secara maksimal karena dinilai oleh temannya selain dinilai oleh guru.
Penilaian teman sejawat adalah suatu teknik penilaian yang melibatkan siswa untuk mengevaluasi pekerjaan (kinerja) satu sama lain berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dikuasainya, yang didasarkan atas kriteria yang obyektif yang telah ditetapkan (Liu & Yuan:2003). Keuntungan penggunaan penilaian teman sejawat antara lain, dapat meningkatkan keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan terjadinya interaksi-interaksi sosial dan saling percaya antara satu siswa dengan lainnya dan interaksi antara siswa dan guru, dan siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran di samping produk (hasil). Selain itu, manfaat dari penerapan penilaian teman sejawat dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa karena mereka diberi kepercayaan untuk terlibat dalam proses penilaian. Siswa dapat menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya sebagai akibat adanya umpan balik yang diterima, serta dapat mendorong dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut, pertama, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang KD pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kriteria penilaian berpidato. Kedua, siswa menerima format penilaian yang dibagikan guru. Ketiga, siswa mengambil nomor undian yang disediakan guru. Keempat, siswa berpidato secara bergantian sesuai dengan nomor urut yang diambil. Kelima, siswa yang lain melakukan penilaian terhadap temannya yang sedang berpidato. Keenam, guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan.
Penerapan penilaian teman sejawat pada pembelajaran berpidato dapat mendorong motivasi yang besar untuk belajar dan membangun sikap belajar yang positif siswa untuk meningkatkan keterampilan berpidato. Ternyata hasil belajar berpidato melalui penilaian teman sejawat tersebut sangat signifikan, sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk pembelajaran materi berpidato melalui penilaian teman sejawat sangat dianjurkan, karena akan berdampak pada hasil belajar yang optilmal. (bw2/ida)
Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Doro, Kabupaten Pekalongan