RADARSEMARANG.COM, Selama diberlakukan BDR di SMP Negeri 4 Pemalang, guru BK mendapat kesempatan satu jam pelajaran dalam satu minggu di setiap kelas untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam menghadapi pembelajaran di rumah. Selama diberlakukan belajar dari rumah (BDR), bimbingan konseling sering kurang diperhatikan. Mayoritas sekolah dan guru lebih fokus pada capaian kompetensi dasar. Padahal dalam implementasinya, banyak sekali permasalahan siswa menuntut kehadiran guru bimbingan konseling ( BK). Guru BK perlu dilibatkan dalam proses BDR untuk alasan kuat.
Sebagaimana kita pahami disiplin ilmu BK diperuntukkan bagi penyelesaian masalah siswa. BDR yang diterapkan pada masa pendemi Covid-19 ini cenderung berpotensi memberikan masalah lebih banyak dari pada sebelumnya terutama bagi beberapa daerah yang belum melek IT dan ekonomi menengah ke bawah. Dalam hal inilah dibutuhkan peran guru BK untuk membantu menemukan solusi dari masalah yang muncul.
Pada umumnya, guru BK memberikan penguatan serta trik kepada siswa supaya siswa tidak takut, cemas, dan putus asa dalam menjalani PJJ selama pandemi Covid-19 ini. Selain itu, guru BK juga membantu menjembatani komunikasi antara orang tua dan guru dalam upaya penyelesaian masalah siswanya. Peran guru BK tidak bisa serta merta digantikan oleh guru mata pelajaran. Selain persoalan disiplin ilmu yang dikuasai, guru mata pelajaran juga memiliki berbagai kesibukan yang tidak memungkinkan untuk fokus pada masalah siswa. Guru BK sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter yang menjadi sebab langsung atau tidak langsung akan rendahnya capaian hasil belajar siswa. Guru BK memberikan penguatan serta trik kepada siswa supaya siswa tidak takut, cemas dan putus asa dalam menjalani PJJ selama pandemi Covid-19 ini.
Proses belajar diterapkan dengan memanfaatkan beberapa aplikasi pendukung untuk memfasilitasi siswa yang memilih belajar dengan sistem daring seperti Google Classroom, Google Form, Zoom, WhatsApp, Google Meet, Jitsi, dan lain-lain. Jadi, guru BK juga wajib melek IT untuk dapat mengimbangi kebutuhan belajar siswa. Guru BK diberikan kebebasan dalam memilih aplikasi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Di SMP Negeri 4 Pemalang menggunakan group WhatApp sebagai pusat koordinasi. Wali kelas bersama guru BK melayani konsultasi jarak jauh bagi siswa atau wali murid yang membutuhkan bimbingan teknis sehubungan dengan kendala yang dihadapi pada saat gagal pengiriman tugas, gagal mengunduh tugas, dan lain-lain.
Peran guru BK sangat penting dalam menyukseskan PJJ. Guru BK berperan aktif memastikan siswa bisa belajar dari rumah dengan baik. Dalam pelaksanaannya guru BK juga wajib memperhatikan berbagai pertimbangan yang dimiliki oleh siswa. Beberapa alasan yang dijadikan pertimbangan antara lain jarak tempuh, kepemilikan kendaraan, pekerjaan orang tua, akses internet, dan ekonomi keluarga. Penguatan peran guru BK memiliki peran penting dalam menunjang proses pembelajaran di saat PJJ. Memotivasi ataupun memberikan penguatan kepada siswa merupakan hal utama yang harus dilakukan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan menjadi salah satu alasan turunnya motivasi belajar siswa.
Selain itu, cara belajar yang berubah dari yang tatap muka ke video pembelajaran juga menjadi penyebab tambahan dari rendahnya motivasi belajar mereka. Pada situasi seperti ini peran guru BK sangat diperlukan. Penguatan berupa motivasi ataupun konseling dilaksanakan secara online atau jika tidak memungkinkan guru BK bisa berkunjung ke rumah siswa dengan memperhatikan protokol kesehatan. Guru BK juga menjembatani proses komunikasi pihak sekolah dengan wali murid. Hal ini dilakukan ketika dibutuhkan oleh guru bidang studi dan wali kelas setelah mendapati hambatan seperti keterlambatan pengantaran tugas, tidak menegerjakan tugas, tidak mengerti menggunakan aplikasi dan lain-lain. Selain itu, guru BK juga bisa membantu orang tua dalam memberikan pengawasan sekaligus pengertian agar siswa lebih tertarik terhadap pembelajaran dibandingkan game atau media sosial.
Demikian pentingnya peran guru BK dalam BDR, sehingga perlu adanya kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas dalam membentuk karakter siswa di masa pandemi Covid-19, sehingga terjalin kesinambungan antara sekolah dan masyarakat walaupun tidak bertatap muka siswa tetap bisa mendapatkan perhatian dari sekolah lewat pelayanan pendidikan yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan kondisi yang ada. (pg1/aro)
Guru SMP Negeri 4 Pemalang