28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pelaksanaan Pembelajaran Daring Seni Tari dalam Mapel Seni Budaya SMP

Oleh : Tauyar, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di tengah wabah Covid-19 yang terus semakin meluas di Indonesia, memiliki dampak yang sangat besar terutama pendidikan. Sekolah yang terpaksa menutup pembelajaran tatap muka yang pada akhirnya berganti dengan pembelajaran jarak jauh. Seni tari sebagai pelajaran yang banyak menggunakan praktek dibandingkan teori menjadi suatu hal yang mengharuskan para guru seni budaya memutar otak guna menjadikan pembelajaran tetap efektif meskipun tidak semudah dengan pembelajaran tatap muka.
Dampak yang ditimbulkan dengan pergantian metode pembelajaran seni tari bagi siswa adalah ketidaknyamanan dalam belajar seni tari yang tentunya banyak membutuhkan praktik dengan tatap muka namun harus diganti dengan belajar jarak jauh dengan menggunakan aplikasi whatsapp dan google classroom. Siswa terpaksa harus belajar tanpa bertemu langsung dengan guru yang seperti biasanya dilakukan di kelas.

Pelajaran yang banyak menggunakan praktik pada pelajaran tari harus dilakukan oleh siswa secara mandiri yang diarahkan oleh guru melalui aplikasi whattsapp dan google classroom. Guru memberikan acuan materi melalui LKS yang dipegang oleh para siswa.
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran seni tari pada masa pandemi Covid -19 lebih difokuskan pada sarana pembelajaran dalam jaringan (daring). Sarana tersebut terdiri dari: Whatsapp, Google Meet, Google Classroom, Edmodo, Zoom, lainnya.
Dalam pembelajaran seni tari, pilihan aplikasi whatsapp sebagai sarana pembelajaran tentu memiliki banyak keterbatasan, terutama untuk kegiatan praktek cipta tari. Selain media (sarana) pembelajaran daring, metode pembelajaran merupakan poin penting dalam terlaksananya pembelajaran yang asyik, nyaman, dan tentu dipahami oleh peserta didik.

Kondisi Pembelajaran Daring Seni Tari
Pemberian materi pada sistem belajar daring ini melalui whatsapp dan google classroom grup yang mana guru tidak tahu apakah siswa mengerti dengan benar materi yang disampaikan melalu chat tersebut. Guru hanya memberikan perintah kepada siswanya untuk membaca materi di LKS yang di dukung dengan link youtube yang dikirim oleh guru agar siswa terbantu dalam proses memahami materi namun guru tidak tahu pasti siswa akan mengerti dan memahami akan materi tersebut atau tidak.

Guru memberikan materi setelah siswa memang dipersilahkan bertanya namun tak banyak dari siswa yang bertanya kepada guru terkait dengan materi yang sedang dijelaskan. Secara keseluruhan guru menganggap siswa sudah paham akan materi yang disampaikan karena respon siswa saat berdiskusi tidak banyak. Pemberian tugas kepada siswa, guru seni budaya memberikan tugas berupa tugas tertulis dan tugas video. (bp2/lis)

Guru Kelas 8 dan 9 Seni Budaya SMPN 1 Kedungwuni, Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya