RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 begitu besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Tak terasa hampir satu tahun kita berada dalam kondisi yang mengharuskan kita mematuhi protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus Covid-19. Hal ini berimbas pada seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Moda daring menjadi salah satu solusi agar proses pembelajaran tetap berlangsung, meskipun terkadang ada banyak kendala. Ketersediaan perangkat pendukung seperti gawai, komputer atau laptop, jaringan internet serta kemampuan mengoperasikannya merupakan beberapa kendalan yang ada di lapangan.
Pembelajaran matematika pada masa pandemi perlu adanya inovasi dari guru agar siswa tetap bisa memahami materi dengan mudah. Padahal ketika kondisi masih normal, matematika menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian siswa. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dimana siswa harus menjalani belajar dari rumah (BDR). Mereka dituntut dapat mempelajari materi secara mandiri di rumah tanpa adanya tatap muka dengan guru. Kondisi tersebut akan membuat siswa lebih sulit memahami materi matematika.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, pada pembelajaran daring guru perlu merancang dan menyampaikan pembelajaran dengan berbagai inovasi yang menarik agar siswa dapat terus semangat mengikuti. Thorme dalam Kuntarto (2017:102) “Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming online”.
Pada pembelajaran matematika di SD Negeri 02 Gandu Kelas VI semester II Kompetensi Dasar mengidentifikasi prisma, tabung, limas, kerucut dan bola, guru mencoba menyampaikan pembelajaran daring mengunakan perpaduan aplikasi Youtube, Whatsapp dan Google Clasroom. Kegiatan pertama guru harus merancang kegiatan pembelajaran terlebih dahulu melalui aplikasi Youtube. Kemudian guru membagikan link Youtube tersebut pada kepada siswa melalui grup WhatsApp siswa agar mereka dapat mengamati dan mempelajari materi yang disampaikan oleh guru. Pada materi mengenal bangun ruang, siswa lebih tertarik dan semangat untuk mempelajari materi. Mereka dapat mengamati secara langsung gambar bentuk bangun ruang yang disajikan oleh guru disertai penjelasan yang dikemas secara menarik dalam aplikasi Youtube tersebut.
Meskipun pembelajarannya berlangsung secara daring (online), namun siswa merasakan seperti pembelajaran tatap muka, karena adanya media audio visual pada pembelajaran. Setelah video pembelajaran diberikan kepada siswa, dan mereka telah selesai menyimak, maka ada sesi tanya jawab yang akan dipandu oleh guru pada grup WhatsApp. Siswa dapat menyampaikan pertanyaan tentang materi pembelajaran yang belum dipahami. Guru akan memberikan penguatan tentang materi bangun ruang tersebut. Pada akhir pembelajaran guru memberikan umpan balik berupa latihan soal pada Google Clasroom.
Penggunaan perpaduan aplikasi Youtube, WhatsApp dan Google Clasroom pada pembelajaran matematika di SD Negeri 02 Gandu memberikan dampak positif yang bagus. Selama kegiatan pembelajaran jarak jauh terlihat adanya peningkatan semangat siswa dalam belajar. Hasil latihan soal pada Google Clasroom juga menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi. Adanya tampilan audio visual pada aplikasi Youtube dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang berdampak pada adanya peningkatan hasil belajar siswa. (ti2/aro)
Guru Kelas SD Negeri 02 Gandu, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang