RADARSEMARANG.COM, Metode Demonstrasi menurut Muhibbin Syah adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu. Metode demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran termasuk mapel Bahasa Indonesia. Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi meliputi : perhatian peserta didik dapat lebih terpusat, proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, serta pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik, karena peserta langsung menemukan sebuah permasalahan.
Ciri khas metode demonstrasi tampak dari adanya penonjolan mengenai suatu kemampuan. Misalnya kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur pembangun puisi. Unsur Pembangun Puisi yang meliputi struktur fisik puisi dan stuktur batin. Struktur fisik diantarnya adalah tipografi, diksi, kata konkret, bahasa figuratif, imaji, dan rima/irama. Sedangkan stuktur batinnya meliputi: tema, rasa, nada, dan amanat. Dalam pembuktiannya peserta didik dapat langsung menelaah unsur pembangun setelah membaca sebuah puisi. Setelah demonstrasi selesai, apakah itu dilakukan oleh guru atau oleh siswa, misalnya disusul dengan kegiatan diskusi. Dalam diskusi ini dapat diberikan atau diminta komentar, kritik, saran, atau penjelasan yang berhubungan dengan demonstrasi yang dilakukan. Diskusi ini penting terutama jika demonstrasi dilakukan oleh siswa. Kelebihan menggunakan metode ini adalah dapat membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, memudahkan berbagai jenis penjelasan, Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, degan menghadirkan obyek sebenarnya.
Karakteristik metode demonsrtasi dapat dilihat dari keunggulan metode demonstrasi dan kelemahan metode demonstrasi. Keunggulan metode demonstrasi, antara lain: 1) Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain; 2) Dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, apabila dibandingkan dengan halnya membaca buku karena siswa mengamati langsung terhadap suatu proses yang jelas; 3) Apabila siswa turut aktif dalam sesuatu percobaan yang bersifat demonstrative maka peserta didik akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemampuan anak, serta dapat mengembangkan kecakapannya.
Sedangkan kekurangan metode demonstrasi, diantaranya: 1) Demonstrasi akan menjadi metode yang kurang tepat apabila alat-alat yang dimonstrasikan tidak memadai atau tidak sesuai kebutuhan; 2) Demonstrasi menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana peserta didik sendiri dapat ikut bereksperimen dan tidak dapat menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman yang berharga; 3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. Langkah – langkah menggunakan metode demontrasi yang pertama merencanakan maksudnya adalah menyiapkan materi pembelajaran misalnya membacakan puisi. Kedua pelaksanaan maksudnya memperagakan membaca puisi dan peserta didik lainnya memberikan penilaian berkaitan dengan unsur pembangun sebuah puisi. sedangkan yang ketiga adalah tindak lanjut yaitu memberikan tugas kepada peserta didik untuk menelaah unsur pembangun puisi.
Penggunaan metode demonstrasi sebagai sarana pembelajaran di SMP Negeri 4 Bojong Kabupaten Pekalongan sangatlah menguntungkan untuk peserta didik dalam mengidentifikasi unsur pembangun puisi. (*)
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Bojong, Kabupaten Pekalongan