30 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Ketagihan Belajar PAIBP sambil Bermain Kartu Tempel

Oleh : Anisaroh, S.Ag

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam muatan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIdBP) pada jenjang SD/MI kelas 3 semester 1 terdapat Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan yaitu memahami kelahiran Nabi Muhammad SAW yang harus diajarkan pada peserta didik.
Dalam materi kelahiran Nabi Muhammad saw, peserta didik akan kesulitan bila hanya disajikan materi berupa hafalan atau catatan. Sehingga perlu inovasi dalam penggunaan media pembelajaran, seperti penggunaan lagu. Mengingat anak-anak zaman now lebih menyukai bernyanyi daripada belajar atau bermain. Anak-anak lebih mudah menghafal materi dengan permainan daripada menghafal materi pelajaran.

Guru diharapkan menggunakan media pembelajaran dalam setiap pengajarannya, dengan maksud tujuan pembelajaran maupun tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Melihat permasalahan yang dihadapi peserta didik SDN Proto, belum maksimal dalam mengikuti pelajaran. Dipandang dari segi guru, kurangnya keterampilan membaca permulaan disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru hanya ceramah kepada siswa. Hal lain dapat disebabkan guru kurang tepat dalam penggunaan media. Apabila hal ini dibiarkan dampaknya anak akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran di kelas selanjutnya.

Kemudian penulis menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan sendiri, maupun media pembelajaran yang sudah tersedia. Yaitu media kartu gambar tempel adalah nama media yang dibuat oleh peneliti yaitu suatu media visual yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa kartu gambar yang ditempelkan untuk mengingatkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi. Media kartu gambar tempel dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Menurut Rohani, manfaat media gambar dalam proses instruksional adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan. Beberapa pendapat diatas mengenai media gambar.

Adapun langkah-langkah penggunaan media kartu gambar tempel dalam proses pembelajaran antara lain: pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan materi kosakata yaitu kegiatan menggunakan media kartu gambar, siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang. Kedua, guru membentuk ketua kelompok berdasarkan kelompoknya masing-masing, guru membagikan petunjuk permainan kemudian membagikan LKS pada setiap kelompok dan menjelaskan cara pengerjaan LKS kepada setiap kelompok. Ketiga, setiap kelompok diminta mengambil kartu gambar tempel dengan benar dalam misteri dus kotak warna kemudian mengelompokan kartu gambar tersebut. Selanjutnya mencari dan menemukan perbedaan yang ada pada kartu gambar tempel. Keempat, setelah menyelesaikan LKS, masing-masing kelompok mengambil bendera kemenangan yang dipsang di papan tulis sesuai dengan tingkat kecepatan tiap kelompok berhasil mengerjakan LKS. Kelima, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain mengomentari jawaban setiap kelompok yang tampil dengan dibimbing oleh guru. Keenam, guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai materi yang telah diajarkan. Ketujuh, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kedelapan, guru menutup pembelajaran.

Dari penerapan media pembelajaran di atas dapat diambil manfaatnya dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran, dan pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Terbukti hasil belajar peserta didik SDN Proto, kelas III meningkat secara signifikan. (ce2.1/lis)

Guru PAIBP SDN Proto, Kec. Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya