30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui Metode Eksperimen

Oleh : Wiri,S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KEGIATAN belajar mengajar merupakan suatu system. Antara satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mempengaruhi,yang pada akhirnya akan menentukan hasilnya.Kita tahu bahwa keberhasilan dalam proses belajar mengajar ditentukan oleh banyak factor,salah satu diantaranya adalah factor metode dalam pembelajaran. Karena tidak semua materi pelajaran dapat disampaikan melalui satu metode yang sama.Setiap materi pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda –beda sehingga memerlukan metode yang cocok dalam penyampaiannya.

Seperti yang terjadi di kelas VI SDN 03 Rogoselo Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan untuk mata pelajaran IPA KD 3.1. Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan khususnya perkembangbiakan tumbuhan secara vegvegetativeatan yaitu “mencangkok”. Pada materi ini guru menyampaikan melalui metode ceramah dan tanya jawab. Ternyata sebagian besar anak-anak kurang memahaminya. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian harian yang masih banyak di bawah KKM(<65).

Berdasarkan kenyataan tersebut maka penulis mengubah cara mengajarkan materi “Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative buatan” dari metode ceramah dan tanya jawab menjadi metode eksperimen. Metode eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan kegiatan praktikum atau percobaan laboratorium sehingga siswa dapat melihat materi pelajaran secara langsung.

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999:157) menjelaskan bahwa metode eksperimen atau percobaan adalah suatu cara belajar mengajar di mana siswa aktif mengalami dan membuktikan secara langsung proses serta hasil dari percobaan itu.
Menurut Roestiyah (2012:80) pengertian metode eksperimen merupakan satu dari banyak metode mengajar di mana siswa melaksanakan suatu percobaan mengenai suatu hal,melihat prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya,selanjutnya hasil pengamatan tersebut disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh pendidik.

Langkah-langkah metode eksperimen yang penulis terapkan adalah sebagai berikut: Pertama menyiapkan alat dan bahan.Di sini penulis akan mengajarkan cara mencangkok,jadi bahan dan alat yang disiapkan adalah:tanaman berkayu (missal jeruk,jambu air,dsb),tanah yang gembur,pupuk kandang,pisai/cutter,gergaji,pembungkus,dan plastik,sabut/ijuk,tali raffia,kantong plastic hitam (polybag)

Kedua adalah cara kerjanya sebagai berikut:Pilihlah dahan(cabang batang) tanaman yang berdiameter kira-kira 2 cm dan panjang dahan kira-kira 100 cm serta dahan tumbuh tegak; Sayatlah kulit cabang secara melingkar sepanjang 3—5 cm. Kulit cabang yang disayat sebaiknya berada tepat di bawah kuncup daun;Keratlah kulit dahan tersebut dengan ujung pisau. Kikislah kambium yang masih melekat pada bagian kayu. Buanglah lender yang membasahinya dengan kain atau kertas yang bersih;Keringkan bagian dahan yang telah dikupas;Bungkuslah dahan terkelupas tersebut dengan plastic,ijuk,atau sabut. Ikatlah bagian bawah lembaran pembungkus kira-kira 6 cm di bawah sayatan; Masukkan tanah basah yang telah dicampur pupuk kandang ke dalam pembungkus tersebut;Rapikan sehingga dahan yang terkelupas tersebut tertutup tanah seluruhnya; Ikatlah bagian atas lembaran pembungkus; Jagalah tanah pada bagian yang dicangkok agar tetap lembab; Siramlah tanah secara teratur (pagi dan sore)jika tidak hujan; Untuk menyiram tanah tersebut bukalah ikatan yang atas untuk sementara; Amati keadaan dahan yang dicangkok saat kita menyiramnya(kapan akar mulai tumbuh); Amati pertumbuhan akar hingga sempurna; Jika akar telah tumbuh sempurna potonglah dahan tersebut dengan menggunakan gergaji,tepat di bawah pembungkus cangkokan.

Langkah selanjutnya, setelah mengadakan eksperimen kemudian anak-anak disuruh melaporkan hasil pengamatannya di depan kelas. Setelah semua anak melaporkan hasil pengamatannya kemudian langkah selanjutnya diadakan diskusi kelas hingga akhirnya siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan.

Ternyata mengajar dengan menggunakan metode eksperimen dapat memperkokoh pengetahuan anak,karena anak mengalami dan melakukan sendiri. Selain itu,anak juga merasa senang belajar di luar kelas,bias menghirup udara segar dan dengan suasana yang baru. Yang pada akhirnya hasil belajar pun akan meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian harian. Sebelum menggunakan metode eksperimen ,nilai anak-anak sebagian besar di bawah KKM (<65) dan setelah menggunakan metode eksperimen hamper seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA khususnya “Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative buatan” dapat meningkatkan pemahaman serta perolehan nilai siswa. (ti1/zal)

Guru SDN 03 Rogoselo, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya