RADARSEMRANG.ID, PENDIDIKAN agama islam sangat penting untuk di pelajari dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang mencakup tentang Ma’rifatul Islam dan Marifatul Quran, hal ini sangat penting untuk di pelajari karena di dalamnya terdapat pelajaran yang sangat berharga yang dapat menjadi panutan kita. Pendidikan Islam merupakan suatu system pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.
Permasalahannya pada peserta didik kelas I SDN 01 Rogoselo mengalami motivasi belajar menurun pada mata pelajaran PAIBP. Bahkan mereka kesulitan menghafal huruf-huruf hijaiyah. Pada usia sekolah sekolah dasar kelas I berkemampuan bahasa arab ditekankan pada pengenalan huruf-huruf hijaiyah, dengan media yang tepat agar stimuli yang diberikan dapat terekam pada ingatan anak dengan baik. Maka penulis menerapkan metode yang sesuai dan mudah untuk mempelajari huruf-huruf hijaiyah.
Metode yang terpilih adalah Model pembelajaran tebak kata. Adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran PAIBP materi hafalan huruf-huruf hijaiyyah.
Pengenalan Alquran bisa dilakukan dengan mengenalkan terlebih dahulu huruf-huruf hijaiyah, apabila itu dilakukan terus menerus akan membuat anak ingin mengetahuinya lebih jelas, sehingga bisa membantu memperlancar dalam mengenal Alquran, walaupun banyak kesulitan dalam mempelajari Alquran, terlebih dahulu menerangkannya agar anak paham dengan isi Alquran. Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga. Langkah-langkahnya antara lain: Pertama, Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit. Kedua, Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas. Ketiga, Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Keempat, Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. Kelima, Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
Setelah penerapan model kartu tebak kata, pembelajaran pengenalan huruf-huruf hijaiyyah pada kelas I dengan menggunakan media permainan kartu ini, berusaha mengatasi kejenuhan dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkan disamping dapat meningkatkan penguasaan materi pada siswa, juga meningkatkan keharmonisan hubungan antar siswa dalam permainan yang dilakukan dengan berkelompok. (pg1/zal)
Guru SDN 01 Rogoselo, Kabupaten Pekalongan