30 C
Semarang
Tuesday, 29 April 2025

Belajar IPA Lebih Mudah dengan Model Examples Non Examples

Oleh: Kumala Sari, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran IPA sering dianggap sulit oleh siswa SD. Bahkan mata pelajaran ini merupakan momok bagi mereka. Kesulitan-kesulitan yang sering dialami siswa selama ini seperti kesulitan menghafalkan materi, kurangnya memahami penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dikelas, kesulitan dalam mengingat penjelasan dari guru. Hal ini terjadi pada siswa karena siswa tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, siswa tidak konsentrasi dalam pelajaran mereka bergurau dengan teman sebangku, rendahnya motivasi siswa untuk belajar di sekolah dan dirumah. Pada akhirnya berdampak pada penilaian siswa. Nilai yang diperoleh siswa dalam belajar belum menunjukkan nilai yang memuaskan. Sebagian besar dari siswa mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Melihat kenyataan yang ada di SD Negeri 02 Wonorejo, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, guru harus menemukan metode atau teknik pembelajaran yang inovatif agar tercapainya kompetensi dalam belajar. Oleh karena itu, guru selalu berusaha dan berupaya untuk mengatasi masalah -masalah tersebut dengan cara menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples.

Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model yang menggunakan media gambar dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya (Hamdana, 2014:98).Hal ini sependapat dengan (Shoimin, 2014:73) mengemukakan bahwa model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran yang membelajarkan siswa terhadap permasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh- contoh berupa gambar-gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah siswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah,mencari alternatif pemecahan masalah dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model Examples Non Examples siswa akan lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan guru melalui gambar.

Adapun langkah-langkah pembelajaran Examples Non Examples yang dilakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu: pertama, guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP. Ketiga, guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan menganalisa gambar. Keempat, melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. Kelima, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Keenam, mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Ketujuh, kesimpulan.

Model Examples Non Examples mempunyai beberapa kelebihan yaitu pertama siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari examples dan non examples. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non examples yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples. Sedangkan kelemahan dari model Examples Non Examples adalah keterbatasan gambar untuk semua materi pembelajaran. Karena tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk pembelajaran. Selain itu, model ini tentu saja akan menghabiskan waktu lama apalagi, jika antusias siswa yang besar terhadap materi tersebut.

Dalam penerapan model Examples Non Examples di SD Negeri 02 Wonorejo Wonopringgo, siswa menjadi senang dan tertarik dalam pembelajaran IPA kelas VI semester I pada KD 3.3 menganalisis cara mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu, siswa dapat terlibat dalam diskusi kelompok yang pada akhirnya siswa berani untuk menampilkan dan mempresentasikan hasil diskusi analisis melalui gambar yang ada. (ti2/aro)

Guru SD Negeri 02 Wonorejo, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya