32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Belajar Himpunan Menyenangkan dengan Bermain Hulahop dan Kartu

Oleh: Lia Fathina, S.Pd.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Banyak materi pelajaran matematika yang dianggap sangat sulit dan membosankan bagi siswa. Beberapa yang menjadi penyebabnya adalah siswa beranggapan matematika itu sulit dan rumit karena berhubungan dengan angka-angka, rumus-rumus, dan hitung-
menghitung sehingga terasa abstrak dan sulit untuk dipelajari.

Maka guru selalu berpikir bagaimana caranya mengajarkan matematika ke siswanya agar mereka sadar, senang, dan tertarik untuk belajar matematika.

Terkait dengan hal tersebut, guru hendaknya senantiasa mencoba menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Bisa juga mengajarkan matematika melalui permainan. Melalui permainan, konsep abstrak dalam matematika dapat dimanipulasi menjadi objek yang konkret sehingga mudah dimengerti oleh siswa.

Menurut Ruseffendi (2006), “permainan matematika adalah sesuatu kegiatan yang menyenangkan (menggembirakan) yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional dalam pengajaran matematika baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik”.

Guru harus merencanakan permainan yang akan digunakan. Bukan sekadar membuat siswa senang tetapi harus dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran serta pelaksanaannya harus terencana.

Salah satu materi matematika yang dipelajari siswa di kelas VII pada KD 3.4 adalah menjelaskan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan melakukan operasi biner pada himpunan menggunakan masalah kontekstual.

Penulis mengajarkan materi himpunan ini di SMP Negeri 3 Tirto dari tahun ke tahun menggunakan metode diskusi berbantuan LKPD. Namun hasilnya belum sesuai harapan dan antusiasme siswa ketika belajar juga belum meningkat. Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan permainan dengan hulahop dan kartu untuk mengajarkan himpunan dengan tujuan memberikan suasana yang berbeda sehingga mereka tertantang dan termotivasi untuk belajar.

Permainan ini melibatkan tim dan peralatan berupa hulahop, kartu, serta meja. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing siswa menerima 1 kartu dan menuliskan namanya di kartu tersebut. Guru memberikan instruksi pada semua kelompok untuk menemukan konsep semesta dan anggota himpunan. Mulanya guru meletakkan hulahop di
meja. Guru memberikan pertanyaan yang sudah direncanakan untuk menuntun siswa menemukan konsep himpunan, anggota himpunan, bukan anggota himpunan dan semesta pembicaraan. Meja mempresentasikan semesta pembicaraan, yaitu siswa dalam satu kelompok. Himpunan adalah kelompok siswa dengan definisi atau syarat tertentu. Anggota
himpunan adalah siswa yang berada dalam hulahop, sedangkan bukan anggota himpunan adalah siswa yang berada di luar hulahop.

Langkah berikutnya, guru meminta siswa meletakkan kartu namanya pada hulahop jika memenuhi salah satu kondisi berikut: siswa berjenis kelamin perempuan, siswa yang menyukai membaca, siswa yang namanya berawalan huruf E, siswa yang hobi berenang, dan sebagainya (guru sebelumnya telah menyusun syarat/sifat himpunan yang diinginkan).
Siswa yang tidak memenuhi syarat himpunan tersebut meletakkan kartu namanya di luar hulahop. Pada tahap ini, guru mengenalkan istilah himpunan, anggota himpunan, bukan anggota himpunan, dan semesta. Guru dapat mengenalkan simbol-simbol dari masing-masing istilah tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, guru dapatmembuat lagi himpunan yang lain.

Pada kegiatan konfirmasi, guru membimbing siswa menyimpulkan tentang menyajikan himpunan dengan cara mendaftar, dengan sifat yang dimiliki oleh setiap himpunan yang ditentukan, dan dengan notasi pembentuk himpunan. Dalam melakukan operasi biner pada himpunan guru menggunakan 2 atau 3 buah hulahop dan menyusun syarat/sifat himpunan yang diinginkan.

Melalui permainan dengan hulahop dan kartu pada materi himpunan, siswa antusias mengikuti jalannya permainan. Penggunaan metode dan media permainan hulahop dan kartu pada materi himpunan bisa memberikan suasana yang berbeda. Sehingga kejenuhan siswa dalam belajar matematika dapat teratasi dan siswa tertarik untuk belajar. Dengan
suasana yang tercipta ini ternyata hasil belajar materi himpunan juga meningkat. (ti2/lis)

Guru Matematika SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya