RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran bahasa merupakan sebuah proses yang berjalan linear/lurus, diawali dengan penguasaan bahasa lisan (menyimak dan berbicara) dan dilanjutkan bahasa tulis (membaca dan menulis) (Ghazali, 2010). Salah satu materi pembelajaran yang ada pada kelas V SD muatan pelajaran Indonesia adalah cerita anak. Di dalam materi cerita anak, siswa dituntut untuk bisa memahami dan mengidentifikasi unsur –unsur yang terkandung di dalamnya.
Unsur –unsur yang terdapat pada cerita anak anak yaitu : 1) Tokoh (pelaku cerita). Di dalam cerita bisa berupa manusia, hewan, atau makhluk khayalan (misalnya peri, kurcaci, raksasa, pohon, dan sebagainya), 2) Watak (sifat tokoh). Tokoh yang berwatak baik disebut protagonis. Tokoh yang berwatak jahat disebut tokoh antagonis. 3) Latar (tempat dan waktu terjadinya cerita), 4) Tema (dasar cerita atau pokok cerita), 5) Alur (jalannya cerita), 6) Amanat (pesan atau nasihat di dalam cerita yang disampaikan oleh pengarang/penulis cerita).
Dalam praktik pembelajaran pelajaran bahasa, sering kali guru menemui berbagai kendala, di antaranya siswa tidak bersemangat atau tidak berminat dalam mengikuti pelajaran. Hal ini antara lain disebabkan oleh kegiatan pembelajaran masih cenderung dilakukan secara klasikal dan pembelajaran lebih ditekankan 112 pada model yang banyak diwarnai dengan membaca dan mendengarkan. Faktor lain ialah guru masih sering terfokus pada penggunaan buku teks. Kalaupun menggunakan media, media yang digunakan ialah media yang telah ada seperti gambar. Di samping karena pembelajaran membosankan, guru tidak menunjukkan apalagi menonjolkan manfaat keterampilan berbahasa bagi mereka, baik untuk kegiatan pembelajaran, maupun untuk kehidupan mereka sehari-hari sekarang dan masa yang akan datang. Hal ini berdampak pada rendahnya rata-rata hasil belajar siswa. Banyak dijumpai pembelajaran bahasa Indonesia dengan rata-rata nilai standar KKM saja.
Dalam materi ini masih banyak kendala yang dialami oleh siswa dalam memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur pada cerita anak. Untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V pada SDN 05 Kabunan Kec. Taman Kab. Pemalang, kita menggunakan media Audio-Visual pada pembelajaran materi ini.
Media audio visual merupakan media yang dapat menyajikan gambar bergerak, warna dan disertai penjelasan berupa tulisan dan suara. Alat bantu ini juga merupakan alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu kata serta tulisan dapat menularkan pengetahuan, ide serta sikap peserta didik.
Hasil yang didapat dengan pemanfaatan media audio visual sebagai berikut: a) Terpenuhi komponen pembelajaran secara maksimal, b) Kondisi belajar yang kondusif membuat siswa sangat fokus dalam menyimak materi pembelajaran, c) Skill dan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran, d) prestasi belajar anak menjadi meningkat. Dengan demikian Media Audio Visual sangat tepat digunakan pada pembelajaran materi cerita anak untuk kelas V jenjang Sekolah Dasar. (ti1/ton)
Guru SDN 05 Kabunan Kec. Taman Kab Pemalang