RADARSEMARANG.COM, Peran dari seorang guru untuk menjadikan proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa tentunya dengan meningkatkan kreativitas belajar siswa baik melalui belajar individual maupun kelompok. Siswa tidak hanya aktif mendengar dan melihat permainan. Siswa terlibat sejak awal proses belajar mengajar sehingga siswa benar-benar menjadi subjek bukan objek.
Kenyataan yang terjadi pada pembelajaran IPS yang selama ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Kesesi masih banyak dilakukan dengan cara-cara konvensional, yaitu guru menyampaikan pelajaran, siswa mendengarkan atau mencatat dengan sistem evaluasi yang mengutamakan pengukuran kemampuan menjawab pertanyaan hafalan atau kemampuan verbal lainnya. Sehingga prestasi yang ditargetkan tidak tercapai atau jauh dari ketuntasan.
Cooperative learning disuguhkan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat gotong royong, saling menolong dan berkerja sama. Hal ini bukanlah baru dalam dunia pendidikan Islam karena Islam menganjurkan untuk tolong menolong dalam kebaikan. Robert S. Salvin (2007: 2) menyebutkan model pembelajaran cooperative learning hanya digunakan oleh segelintir pengajar untuk tujuan tertentu saja, padahal model pembelajaran ini sangat efektif untuk diterapkan di setiap tingkatan kelas.
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dikembangkan oleh Sepencer Kagan (1992). Tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Model kooperatif tipe Kancing Gemerincing adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok dan memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berperan serta dan berkontribusi pada kelompoknya masing- masing.
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing ini mempunyai dua proses. Pertama, proses sosial berperan penting dalam pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat bekerjasama dalam kelompoknya, sehingga para siswa dapat membangun pengetahuan mereka di dalam suatu bingkai sosial yaitu pada kelompoknya. Kedua, proses dalam penguasaan materi. Para siswa belajar untuk berdiskusi, meringkas, memperjelas suatu gagasan, dan konsep materi yang mereka pelajari, serta dapat memecahkan masalah-masalah. Model ini mempunyai tujuan tidak hanya sekedar penguasaan bahan pelajaran, tetapi adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Kooperatif Kancing Gemerincing yang dilakukan guru IPS SMP Negeri 1 Kesesi pada materi Kegiatan Ekonomi adalah: (1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau benda-benda kecil lainnya). (2) Sebelum memulai tugasnya, masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapat 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan). (3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakannya di tengah-tengah meja kelompoknya. (4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-masing. (5) Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali. (ti1/ton)
Guru IPS SMP Negeri 1 Kesesi