RADARSEMARANG.COM, Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan matematika secara baik sejak dini perlu ditanamkan sehingga konsep-konsep dasar matematika dapat diterapkan dengan tepat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memakai konsep dasar matematika maka anak akan memiliki bekal untuk menguak perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini.
Penulis setelah melaksanakan proses pembelajaran matematika pada kompetensi dasar melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan. Dengan materi penjumlahan berbagai bentuk pecahan masih banyak siswa yang belum menguasai materi pembelajaran. Terbukti dari hasil ulangan siswa kelas IV (empat) SD 01 Kutorejo Kajen rendah, di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah. Untuk mengatasi masalah belajar siswa, peneliti mencoba untuk menyelesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan peneliti dengan cara menerapkan metode latihan dengan media kartu bilangan.
Seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang tepat agar dapat membangkitkan motivasi belajar dan keaktifan siswa yang kemudian akan berdampak pada prestasi belajar siswa dan kualitas pembelajaran. Salah satunya adalah melalui metode pembelajaran drill. Metode drill juga disebut metode latihan. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respon yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Menurut Pasaribu dan B. Simandjuntak (1986: 112) tujuan metode drill adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Langkah-Langkah Metode Drill antara lain : Satu, menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa. Kedua, guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna. Ketiga, mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul respon siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan siswa. Keempat, memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan respon siswa apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat. Kelima, meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimistisme dan rasa gembira pada siswa yang dapat menghasilkan keterampilan yang baik. Keenam, guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang pokok dan tidak banyak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan. Ketujuh, guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing dapat berkembang.
Dengan penerapannya metode drill ini di SDN 01 Kutorejo telah berhasil pembelajaran matematika, terbukti peserta didik dapat menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinu dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri. (ce1/ton)
Guru Kelas IV SDN 01 Kutorejo, Kec. Kajen Kab. Pekalongan