RADARSEMARANG.COM, SEBAGAI guru bimbingan dan konseling di sekolah pasti menemui permasalahan- permasalahan siswa selama proses memberikan layanan BK. Tentunya apabila hal ini apabila terus dibiarkan akan menghambat layanan BK itu sendiri dan berdampak pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi selama di sekolah terdapat fenomena bahwa beberapa siswa di VIIIB SMP Negeri 3 Kedungwuni menunjukkan perilaku tidak percaya diri. Hal ini ditunjukkan pada perilaku pasif dalam mengikuti diskusi kelompok di kelas, sering menyendiri, malu presentasi di depan kelas, ragu- ragu ketika akan melakukan sesuatu, dan sulit menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Selain berdasarkan pengamatan guru BK, fenomena tersebut juga diperkuat dari hasil wawancara dengan wali kelas bahwa terdapat beberapa siswa yang memang sulit untuk mengungkapkan pendapat atau pasif dalam diskusi kelompok, siswa seakan-akan tidak bisa berbicara dihadapan orang banyak, siswa cenderung ragu- ragu untuk menjawab pertanyaan yang di berikan guru, sulitnya ketika dan memberikan tugas kepada siswa untuk menjadi petugas upacara, siswa cenderung menghindar dan menolak. Apabila ditanya mengapa siswa tersebut malu mereka mengatakan bahwa mereka malu, nanti akan ditertawakan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri dalam diri siswa kurang.
Kepercayaan diri adalah penting dimiliki oleh siswa. Kepercayaan diri merupakan sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Fatimah, 2010:149). Untuk itu yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan keoercayaan diri siswa dengan menggunakan Bimbingan Kelompok dengan tehnik Psikodrama. Psikodrama dipergunakan sebagai salah satu teknik dalam bimbingan kelompok untuk memecahkan masalah – masalah sosial dengan melalui kegiatan bermain peran. Di dalam psikodrama ini sesorang akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial. (Djumhur & Muh Surya,2001 :109). Adapun tahapan psikodrama adalah Tahap persiapan (The Warmup) tahap persiapan dilakukan untuk memotivasi anggota kelompok agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam permainan, menentukan tujuan-tujuan permainan, dan menciptakan perasaan aman dan saling percaya dalam kelompok, tahap pelaksanaan (The action) tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan dimana pemain utama dan pemain pembantu memperagakan permainannya,tahap diskusi (The sharing) Dalam tahap diskusi atau tahap bertukar pendapat dan kesan, para anggota kelompok diminta untuk memberikan tanggapan dan sumbangan pikiran terhadap permainan yang dilakukan oleh pemeran utama.
Dan diharapkan ketika anak melakukan bimbingan kelompok dengan tehnik psikodrama dapat meningkatkan kepercayaan siswa karena hal ini didasari beberapa pertimbngan bahwa siswa kelas VIII berada pada tahap perkembangan remaja dimana kelompok sebaya itu merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi mereka dalam berperilaku. Sehingga melalui permainan psikodrama siswa siswa dapat berlatih untuk berpendapat, mengungkapkan isi hari, melatih untuk berani menampilkan diri, dan merefleksi nilai- nilai kehidupan sesuai yang diperankan dalam psikodrama. (ti2/zal)
Guru BK SMPN 3 Kedungwuni