29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Prestasi Belajar Taharah Meningkat dengan Metode Jigsaw

Oleh: Ilmiyati, S.Pd.I.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BELAJAR adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat (Baharuddin, 2007:11). Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespons dengan tindak belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat (Dimyati, 2006:22).

Guru seharusnya mampu memberikan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi peserta didik, dalam hal ini guru seharusnya dapat dengan cermat menggunakan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang dialami peserta didik. Hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya perubahan yang dialami peserta didik.

Masalah yang dihadapi oleh kebanyakan peserta didik adalah rendahnya minat belajar siswa sehingga masih sedikit diantara mereka yang memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Demikian halnya yang terjadi dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Hidup Bersih Semua Menjadi Nyaman yang merupakan salah satu sub bab yang terhimpun dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Proses pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton, dominasi guru masih sangat besar sehingga siswa kurang mandiri yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 4 Kajen untuk lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Jigsaw.
Metode jigsaw merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu perbedaan penting yaitu setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Setiap kali peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasikan dengan materi yang dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian (Silbermen, 2006: 168).

Metode Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Masing-masing anggota tim siswa yang telah dibentuk bertanggung jawab untuk menguasai salah satu bagian materi pelajaran dan kemudian mengajarkan bagian yang dikuasainya tersebut kepada anggota-anggota lainnya di timnya.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal.Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan.

Dengan menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi taharah, metode jigsaw menjadikan perserta didik dapat bekerjasama didalam kelompoknya dan dikelompok lain sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Dengan demikian metode jigsaw memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi taharah pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kajen. Dengan menggunakan metode jigsaw siswa lebih aktif, terampil, dan kondusif dalam mengikuti pembelajaran. (ti1/zal)

Guru SMPN 4 Kajen, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya