RADARSEMARANG.COM, Sejak tahun 2019 lalu dunia sedang dikejutkan dengan adanya virus yang mematikan, yaitu korona atau Covid-19. Masa pandemi memberi banyak perubahan kepada aspek kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus beradaptasi dengan virus korona. Sistem pendidikan di sekolah merupakan salah satu yang terkena dampak negatif dari meluasnya wabah virus korona. Setiap organisasi pendidikan harus memiliki pemimpin pendidikan.
Kepemimpinan secara sederhana adalah merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengarui orang lain (Makawimbang, 2012:6). Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin di sekolah. Dalam konteks organisasi pendidikan, kepemimpinan pendidikan diartikan sebagai proses mempengaruhi untuk menggerakkan pelaksana pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan lembaga pendidikan sangat bergantung kepada strategi kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin. Mengapa demikian? Karena ia merupakan pemimpin di lembaganya, dan harus mampu membawa lembaganya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala sekolah menjalankan aktivitas manajerialnya berupa pengambilan keputusan pendidikan, keteladanan, komunikasi, motivasi dan pemberian pengarahan kepada guru yang akan ikut menentukan masa depan siswa di sekolah. Dalam rangka ikhtiar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah mengubah sistem pendidikan yang pada mulanya proses pembelajaran dilakukan tatap muka di sekolah, diganti menjadi pembelajaran dari rumah.
Di antara media yang dapat digunakan pada saat belajar daring yaitu WhatsApp, google classroom, zoom dan sebagainya. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi kepala sekolah untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan dalam situasi yang berbeda. Untuk itu kepala sekolah dan seluruh pihak yang terkait di lingkungan sekolah dituntut kreatif dengan model pembelajaran daring sehingga tercipta siswa yang memiliki kemampuan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada Simposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Jakarta, Jumat (29/11/2019) dalam pidatonya memberikan imbauan untuk mengubah paradigma kepemimpinan yang awalnya penguasa, pengendali, dan regulator menjadi paradigma kepemimpinan melayani. Berkaitan dengan pidato yang disampaikan Nadiem Karim, di tengah pandemi Covid-19 kepala sekolah sebagai pemimpin harus menjamin guru dan siswa telah mendapatkan fasilitas yang memadai pada saat pembelajaran daring.
Dalam rangka pencegahan penularan virus korona di sekolah, maka tugas kepala sekolah harus bisa mengoordinasikan kegiatannya kepada berbagai pihak, antara lain memberikan tugas kepada guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran di rumah sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan melalui berbagai media online.
Kemudian membuat surat edaran kepada orang tua mengenai pelaksanaan pembelajaran di rumah dalam rangka pencegahan penularan virus korona di sekolah. Melakukan sosialisasi kepada orang tua murid agar selalu berpartisipasi aktif dan selalu mendampingi, mengawasi anaknya dalam belajar di rumah. Dan melakukan sosialisasi kepada orang tua dan siswa mengenai media pembelajaran secara daring dan tata cara penggunaan media tersebut. Selain itu selalu melakukan pengawasan atas pelaksanaan pembelajaran di rumah yang telah ditugaskan kepada guru. Melaporkan hasil kegiatan belajar kepada dinas terkait. (pai2/lis)
Kepala SDN Kalangsono 01 Kec. Banyuputih, Kabupaten Batang