31 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Layanan Home Visit dengan Metode Tutor Sebaya selama Pandemi

Oleh: Ira Mutiara, S.Psi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi virus korona berdampak pada semua sektor kehidupan. Sektor pendidikan juga sangat terdampak oleh pandemi ini. Semula pembelajaran menggunakan metode tatap muka, maka saat pandemi mengharuskan pembelajaran dilakukan dengan metode daring. Beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di antaranya kesulitan guru dalam mengelola PJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum. Sementara itu, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal, karena harus bekerja ataupun ketidakmampuan orang tua sebagai pendamping belajar anak.

Kendala pembelajaran dengan metode daring ini secara umum siswa menjadi kurang termotivasi belajar di rumah. Yang semula siswa biasa bertemu dengan teman-temannya dan bisa bercanda, maka diharuskan belajar dan menyelesaikan masalah sendiri di rumah. Hal ini menyebabkan kejenuhan, sehingga motivasi belajarnya menurun. Motivasi belajar siswa yang menurun menyebabkan pemenuhan tugas-tugas belajar jadi terhambat, hal ini menyulitkan guru dalam memberikan nilai. Masalah-masalah seperti ini yang sering dihadapi oleh guru-guru di SMP Negeri 3 Sragi, Kabupaten Pekalongan.

Di sinilah peran guru Bimbingan Konseling (BK) dalam mengatasi permasalahan-permasalahan siswa selama pembelajaran daring. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan guru BK SMP Negeri 3 Sragi, di antaranya dengan mengadakan home visit. Kegiatan home visit merupakan salah satu program BK SMP Negeri 3 Sragi yang berkaitan dengan program sekolah, terutama di masa pandemi Covid -19 ini ketika pembelajaran dilaksanakan secara daring. Home visit merupakan salah satu alternatif membangun komunikasi yang baik serta diharapkan bisa membantu memecahkan kesulitan-kesulitan belajar siswa saat pandemi. Tujuan utama dari home visit kali ini adalah mengetahui kesulitan siswa dalam belajar daring, sehingga tugas-tugas dari guru bisa terpenuhi. Untuk itu, kegiatan layanan home visit ini oleh guru BK dikombinasikan dengan metode tutor sebaya.

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), tutor sebaya adalah metode pembelajaran di mana beberapa siswa ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar agar temannya tersebut bisa memahami materi dengan baik. Jadi, metode tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi dari kelompok itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temanya, di mana siswa yang memberikan materi dan latihan kepada teman-temannya. Tutor sebaya dapat memberi rasa nyaman pada siswa karena pada umumnya hubungan antarteman lebih dekat dibandingkan hubungan dengan guru. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya merupakan pembelajarn yang mandiri, karena siswa menggantikan fungsi guru untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Adapun tujuannya adalah meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.

Persiapan pelaksanaan dari kegiatan home visit dengan menggunaka metode tutor sebaya ini adalah guru BK bekerja sama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran, mengumpulkan data siswa-siswa yang kurang dalam pemenuhan tugas-tugasnya. Kemudian setiap kelas dibagi kelompok berdasarkan alamat terdekat siswa. Setiap kelompok terdiri atas maksimal lima siswa. Sebelum pelaksanaan kegiatan ini, siswa sudah diberitahukan melalui grup kelasnya, dan tujuan dari kegiatan ini, sehingga mereka sudah menyiapkan materi yang akan dibahas pada saat pertemuan kegiatan tutor sebaya. Setiap kelompok dipilih ketua kelompok atau tutor yang bertugas membantu temannya dalam menjelaskan materi dan mengingatkan tugas-tugas setiap mata pelajaran yang harus dikerjakan.

Guru BK melaksanakan home visit ke rumah siswa dengan membawa catatan atau data dari guru mata pelajaran tentang kekurangan tugas. Sehingga saat bertemu siswa di rumah bisa diketahui mengapa tugasnya belum terselesaikan. Di sinilah nanti penyebab dari masalah ini muncul dan bisa ditindaklanjuti. Dalam pelaksanaan kegiatan home visit ini tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan air mengalir. (bp2/aro)

Guru SMP Negeri 3 Sragi, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya